PELATIHAN BUDIDAYA IKAN NILA DI KOLAM TERPAL UNTUK MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA BARU DESA MLARAS SUMOBITO JOMBANG


Mahfudiyanto, Herman



Abstrak

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada pemuda desa dalam rangka peningkatan kemampuan masyarakat Mlaras untuk mampu mengelola usaha budidaya ikan khususnya ikan nila. Kegiatan PKM ini diikuti oleh anggota pemuda Desa Mlaras yang ada di daerah mitra yang mempunyai motivasi dan keinginan untuk memperbaiki untuk menciptakan kegiatan ekonomi baru. Permasalahan yang dihadapi adalah masih kurangnya pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki oleh pemuda di Desa Mlaras tentang bagaimana manajemen budidaya ikan nila terutama di kolam terpal dan tentang perencanaan usaha budidaya, masih belum diterapkannya teknologi budidaya yang baik seperti bagaimana manajemen pemberian pakan yang baik, penanganan benih sebelum tebar, pencegahan penyakit ikan, kondisi kualitas air yang digunakan sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan ikan dan belum ada alternatif tempat pemeliharaan ikan sedangkan permintaan terhadap ikan nila cukup tinggi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pendekatan yang melibatkan anggota kelompok budidaya ikan yang ada di daerah mitra. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan dan praktik langsung ke lapangan untuk memberikan pengalaman secara empiris kepada masyarakat. Hasil dalam kegiatan PKM ini memberikan dampak positif bagi mitra karena mereka mendapatkan pengetahuan serta keterampilan tentang bagaimana manajemen pengelolaan budidaya ikan.

 

Kata kunci: pelatihan, kolam terpal, nila

A.     PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting dan bermanfaat, apalagi untuk daerah pedesaan atau daerah pedalaman yang belum terjamah oleh ilmu pengetahuan yang luas serta kemajuan teknologi yang pesat. Pemicu kemiskin- an tidak hanya dipengaruhi oleh sempitnya pe- luang kerja tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi pun ikut berperan dalam meminimalisasi angka kemiskinan di daerah pedesaan.

Desa Mlaras Kecamatan Sumobito menjadi daerah yang cocok untuk budidaya ikan air tawar terutama ikan nila. Para petani budidaya ikan nila mengeluhkan banyaknya kendala pema- saran sehingga terjadi seperti masih kurangnya pemahaman dalam melakukan usaha budidaya ikan sehingga hal ini perlu dilakukan pelatihan untuk dapat memberikan edukasi kepada masya- rakat di sana.

Potensi di wilayah Desa Mlaras sangat se- suai dengan kebutuhan, misalnya sumber air yang mudah dicari dan kondisi alam yang sangat sesuai di mana masih banyaknya lahan kososng yang belum dimaksimalkan penduduk. Melihat kondisi tersebut perlu dilakukan penyuluhan karena wilayah sangat berpotensi untuk dimulai usaha perikanan, misalnya melihat dari kondisi air yang bagus sangat memengaruhi pertumbuhan ikan terlabuh air merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan pertumbuhan ikan (Handayani & Siswanto, 2019).


Budidaya ikan nila dinilai dapat menjadi alternatif untuk menjadi opsi untuk berwirausaha karena potensi alam yang ada, terlebih permin- taan pasar terhadap gading ikan nila masih tinggi dan hal itu bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan ke depannya. Menurut Yuhana, et al. (2017) salah satu hambatan utama dalam keberhasilan dan keberlanjutan produksi budidaya ikan di keramba jaring apung (KJA) saat ini adalah rendahnya tingkat kelangsungan hidup (SR) yang hanya berkisar antara 20–40% saja. Rendahnya tingkat kelangsungan hidup ikan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang rendah dan juga dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme patogen. Dengan adanya faktor penghambat inilah sehingga perkembangan usaha yang dilakukan petani ikan juga terhambat per- kembangannya.


Berdasarkan fenomena tersebut maka tim pelaksana pengabdian masyarakat melaksanakan kegiatan untuk membantu masyarakat Desa Mla- ras untuk dapat mengembangkan usaha budidaya ikan nila melalui kegiatan pemeliharaan ikan di media yang terkontrol dengan baik di antaranya adalah dengan menggunakan media kolam terpal sebagai media budidaya ikan nila.


Kegiatan PKM ini dilakukan dalam bentuk kegiatan penyuluhan dan pelatihan tentang budi- daya ikan nila di kolam terpal. Kegiatan pelatihan tentang budidaya ikan melalui kolam terpal per- nah dilakukan di daerah-daerah lain seperti yang telah dilakukan oleh Akhsan, et al. (2020) yaitu memberikan pelatihan budidaya ikan air tawar dengan teknologi kolam terpal bundar yang dilak- sanakan di Desa Mlaras Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang di mana hasil PKM ini menunjukkan bahwa kolam terpal dapat ditem- patkan pada lokasi yang dinilai masih luas untuk ditempati kolam terpal sehingga pengontrolan kolam lebih mudah terutama kebersihan kolam dan hasil kelangsungan hidup mencapai 70%.


            Pembesaran ikan nila dengan menggunakan kolam terpal sebagai wadah budidaya juga pernah dilakukan pada kegiatan PKM yang dilakukan oleh Tomasoa, et al. (2020) yang hasilnya menun- jukkan bahwa budidaya ikan nila di kolam terpal mudah untuk diterapkan masyarakat dalam upa- ya mengembangkan usaha karena rata-rata ma- syarakat tidak menghadapi kendala yang serius dalam membudidayakan ikan di kolam terpal dan bahkan sebagian mampu merancang dan membangun sendiri kolam terpal secara mandiri. Kegiatan PKM yang dilaksanakan di Desa Mlaras ini merupakan bentuk dari penyelesaian masalah di mana masih banyaknya masyarakat yang tidak begitu mengetahui bagaimana melaku- kan budidaya ikan nila dengan baik dan benar, sehingga dengan adanya pelatihan dan penyuluhan ini masalah tersebut dapat diatasi secara tuntas. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang kemampuan masyarakat Desa Mlaras dalam upaya memaksimalkan pengelolaan usaha budidaya ikan nila dan diha- rapkan dapat memberikan dampak terhadap ha- sil produksi ikan nila yang dilakukan melalui  perbaikan usaha budidaya ikan yang dilakukan di kolam terpal.

        Kajian ini dibatasi pada upaya tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat terhadap mitra yang ada di Desa Mlaras Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Materi yang diberikan pada kegiatan PKM ini pun dibatasi berdasarkan per- masalahan mitra di lapangan. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kurangnya wawasan dan keterampilan masyarakat tentang bagaimana manajemen budidaya ikan nila terutama di kolam terpal dan tentang perencanaan usaha budidaya.


B  METODE DAN  PELAKSANAAN

        Program kemitraan masyarakat yang dilak- sanakan di Desa Mlaras Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang yang merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk membantu masyara- kat yang ingin memulai usaha-usaha budidaya ikan nila dengan memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat sehingga diharap- kan dapat menjadi opsi dalam memilih usaha dan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat yang lebih baik. Kegiatan perbaikan budidaya ini dilakukan dengan memberikan pelatihan ten- tang bagaimana melaksanakan budidaya dengan menggunakan kolam terpal sebagai alternatif tempat budidaya ikan dengan media terkontrol, pembuatan pakan ikan, pengendalian penyakit dengan bahan alami dan manajemen obat obatan, serta manajemen keuangan sederhana. Dalam penulisan ini disajikan bahan kajian teori serta metode pelaksanaan kegiatan program kemitraan masyarakat yang telah dilakukan 

1.    Budidaya Ikan di Media Kolam Terpal

Budidaya ikan merupakan kegiatan mempro- duksi biota akuatik untuk mendapatkan suatu keuntungan (Effendi dan Mulyadi 2016). Usaha budidaya ikan memiliki potensi dalam meningkat- kan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan (Hermawan, et al., 2017). Peningkatan kese- jahteraan ini dapat dilakukan dengan perbaikan usaha budidaya yang dilakukan, misalnya mene- rapkan sebuah inovasi dalam budidaya ikan yaitu dengan menggunakan kolam terpal sebagai me- dia pemeliharaan ikan nila. Kolam terpal merupakan salah satu alter- natif teknologi budidaya yang dapat diterapkan pada lahan yang masih kosong dan ada di sekitar rumah dengan biaya yang relatif cukup murah, dengan kata lain kolam terpal merupakan salah satu pilihan untuk pengembangan budidaya ikan yang dapat dilakukan pada lahan kritis dan sempit (Febriani dan Witoko, 2018). 


Kegiatan dilaksanakan di Desa Mlaras Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, yaitu dari bulan Agustus–Oktober 2022. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari kelompok karang taruna yang ada di daerah mitra yang mempunyai keinginan untuk memulai menjalan- kan usaha budidaya ikan nila. Kegiatan PKM dilakukan dengan metode pendekatan. Berdasarkan permasalahan yang di- hadapi oleh mitra dalam hal ini pemuda Desa Mlaras dalam memulai dan menjalankan usaha budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) agar usaha ini bisa menjadi efektif dan menguntung- kan maka metode yang telah dilaksanakan adalah berupa kegiatan dengan metode pendekatan par- tisipasi aktif secara berkelanjutan antara tim pelaksana dan mitra.

Hasil pemeliharaan ikan nila yang dilakukan oleh peserta akan dihitung presentasi kelang- sungan hidup ikan dengan menggunakan rumus: 




Pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilakukan dengan beberapa tahap seperti yang terlihat pada Gambar 1.  


1. Tahap perencanaan 

Pada tahap ini dilakukan komunikasi antara tim pelaksana dan mitra tentang kebutuhan mitra terkait dengan permasalahan yang ada, kemudian menentukan bentuk dari teknis pelaksanaan PKM yang dilakukan pada kegiat- an program ini. Persiapan-persiapan yang akan dilakukan antara lain persiapan yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan pro- gram, peralatan dan bahan yang akan diguna- kan pada saat kegiatan dan sarana budidaya yang digunakan selama pelatihan berlangsung.


2.    Tahap pelaksanaan

Berikut ini adalah pelaksanaan program dise- suaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra di lapangan.

a.    Melakukan kegiatan penyuluhan tentang budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) yang ramah lingkungan dan murah secara pembiayaan termasuk dalam hal ini peman- faatan kolam terpal sebagai media.

b.    Memberikan penyuluhan tentang bagai- mana kiat-kiat untuk menjadikan usaha perikanan yang dijalankan menjadi sukses.

c.     Memberikan pelatihan bagaimana manaje- men pemberian pakan, air, obat obatan, serta manajemen pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).

d.    Memberikan pelatihan tentang pengenda- lian penyakit ikan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan kimia.

e.    Memberikan pelatihan tentang manajemen keuangan sederhana dalam usaha budidaya ikan air tawar khususnya ikan nila. 

f. Memberikan penyuluhan tentang bagaima- na melakukan pemasaran ikan nila dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pasar.

g. Praktikum dan pendampingan tentang ba- gaimana membuat pakan sesuai kebutuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).

h. Manajemen pembuatan kolam terpal terpal yang benar sebagai percontohan untuk ma- syarakat dalam memulai usaha budidaya ikan nila.


3. Penyuluhan tentang budidaya ikan nila (Oreo- chromis niloticus) yang ramah lingkungan. Penyuluhan tentang tema ini melibatkan semua anggota kelompok budidaya yang ada di Desa Danau Sembuluh. Hal ini perlu disampaikan agar wawasan dan pengetahuan mitra dapat berkembang sehingga nantinya akan dapat diaplikasikan di lapangan dengan tetap menja- ga lingkungan perairan karena lingkungan perairan berpengaruh (Muchlisin, 2016) lang- sung terhadap budidaya ikan yang akan dila- kukan. Penyuluhan ini juga akan disampaikan bagaimana budidaya ikan di kolam terpal yang akan dapat dijadikan alternatif tempat pemeliharaan ikan selain keramba jaring apung.


4. Penyuluhan tentang hubungan manajemen air pada kolam terpal dengan budidaya ikan nila Materi ini kami anggap perlu untuk disampai- kan agar masyarakat tahu bagaimana pengaruh kualitas air terhadap budidaya ikan, karena air merupakan salah satu faktor yang mendu- kung keberhasilan suatu usaha budidaya. Pe- nyuluhan ini juga akan kami sampaikan bagai- mana kondisi menjaga agar HP air yang dibu- tuhkan ikan nila dapat terjaga dengan baik. Besar harapan kami nantinya masyarakat dapat mempertimbangkan kembali untuk melaku- kan kegiatan budidaya di kolam terjal sebagai alternatif pilihan sebagai media usaha budida- ya ikan sehingga hasilnya dapat lebih baik dibanding dengan media lain untuk dapat mengontrol kualitas air dan melakukan dengan teknik yang tepat.


5  Pelatihan manajemen pemberian pakan untuk ikan nila (Oreochromis niloticus)

Pelatihan ini merupakan bentuk transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) yang dilakukan merupakan upaya untuk meningkat- kan pengetahuan dan keterampilan mitra ten- tang bagaimana membuat formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan nila (Oreo- chromis niloticus) dengan menggunakan ba- han yang mudah didapat dan harga bahan yang relatif lebih murah, karena biaya pakan merupakan biaya operasional yang besar da- lam suatu usaha budidaya ikan. Selain diberi pelatihan tentang pembuatan pakan, juga dibe- rikan pengetahuan bagaimana pemberian pa- kan yang sesuai dengan kebutuhan ikan nila yang akan dipelihara.


6.    Pelatihan tentang pencegahan penyakit ikan Dalam kegiatan ini mitra akan diberikan pela- tihan tentang bagaimana mencegah penyakit ikan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan penggunaan bahan kimia dalam mencegah penyakit ikan, baik obat obatan alami maupun kimia tentunya memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan kebutuhan saja, sehing- ga dengan penanganan penyakit pada ikan nila petani dalam hal ini dapat meminimalisasi penurunan angka kematian pada ikan nila dan mengurangi kecenderungan gagal panen.


7. Pelatihan tentang manajemen keuangan dalam usaha budidaya ikan Kegiatan ini perlu dilakukan karena melalui pelatihan ini mitra akan diberikan pengeta- huan tentang bagaimana menganalisis usaha budidaya sehingga nantinya dapat digunakan untuk perencanaan kegiatan budidaya selanjut- nya. Pelaku UMKM pada umumnya tidak memperhatikan mana uang yang digunakan untuk perputaran usaha dan mana uang priba- di sehingga hal ini juga dapat memicu perma- salahan keuangan pada usaha skala rumahan. Kegiatan ini diberikan dalam bentuk materi tentang mengatur keuangan antara lain penca- tatan transaksi keuangan sampai dengan pem- buatan laporan keuangan secara periodik. Dengan adanya laporan keuangan yang telah dibuat maka dapat dilakukan suatu analisis terhadap usaha yang telah dijalankan, apakah layak atau tidak usaha tersebut untuk dilanjut- kan.


8. Demo dan pendampingan tentang manajemen pakan ikan nila. Kegiatan ini melibatkan semua anggota kelom- pok budidaya. Tim pengusul akan membantu dalam proses pembuatan pakan ikan sampai pakan siap digunakan. Pada kegiatan ini akan terjadi proses pendampingan dan forum dis- kusi antara tim pengusul dan mitra untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi pada saat kegiatan pembuatan pakan ikan berlangsung. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar se- mua anggota mitra dapat memahami sepenuh- nya tentang bagaimana manajemen pakan ikan nilai yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) sehingga dapat mengatasi ketika terdapat masalah yang salam terkait dengan manajemen pakan tersebut.


9. Praktik pembuatan kolam terpal. Praktik pembuatan kolam terpal ini, kami anggap perlu karena ada beberapa dari peserta yang belum pernah melaksanakan pembesaran di kolam terpal. Praktik ini diperlukan agar pe- serta mempunyai pengetahuan tentang bagai- mana membuat kolam yang baik dan benar sehingga hasil produksi dapat meningkat.



C.   HASIL DAN  PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat maka dapat di- uraikan hasil kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk dokumentasi dan hasil evaluasi dari ke- giatan PKM tersebut dalam bentuk tabel dan dalam bentuk diagram.

Kegiatan program kemitraan masyarakat yang telah dilaksanakan memberikan dampak positif bagi mitra, di mana hasil pengukuran peningkatan pelaksanaan kegiatan PKM dapat dilihat pada bagan (Gambar 2). Pengukuran terhadap hasil ini diperoleh dari nilai pre-test dan post-test yang dilakukan pada saat kegiatan berlangsung. Adapun nilai rata- rata hasil evaluasi yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.


Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa nilai rata-rata pengetahuan, keterampilan, dan sema- ngat peserta terlihat meningkat dari sebelum kegiatan dilaksanakan. Peningkatan pengetahuan ini diperoleh dari hasil evaluasi yang telah dila- kukan oleh tim PKM terhadap peserta kegiatan, peserta mengikuti kegiatan dengan semangat se- hingga pada saat praktik, mereka dapat melaku- kan kegiatan yang diarahkan oleh tim pelaksana PKM. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan akan mampu membantu perbaikan usaha masya- rakat sehingga tujuan kegiatan budidaya dapat tercapai. Usaha budidaya berpotensi besar dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan (Hermawan, et al., 2017).

Peningkatan pengetahuan mitra dilakukan dengan memberikan materi pada kegiatan PKM ini yang diharapkan akan menambah pengeta- huan mitra tentang usaha budidaya ikan di kolam terpal.

Salah satu kegiatan penyampaian materi PKM dalam bentuk penyuluhan. Penyuluhan me- rupakan suatu proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau, dan mampu melakukan perubahan demi tercapai- nya peningkatan produksi, pendapatan atau ke- untungan, dan perbaikan kesejahteraannya (Sapa- rini, 2017). Kegiatan pemberian materi dalam PKM yang dilaksanakan dapat dilihat dapat dilihat pada  Gambar 3.





Selain penyuluhan peserta juga diberikan pelatihan agar dapat meningkatkan keterampilan peserta (Harding & Diadiyono, 2018) menyata- kan bahwa pelatihan dimaksudkan untuk membe- rikan keterampilan yang dibutuhkan untuk mela- kukan pekerjaan yang dijalaninya. Pada kegiatan ini mitra tidak hanya diberikan materi pelatihan tentang usaha budidaya ikan saja, tetapi mereka juga diberikan materi praktik tentang pembuatan kolam terpal, pembuatan pakan dan penggunaan bahan alami untuk pencegahan penyakit ikan serta tentang bagaimana manajemen keuangan sehingga nantinya dapat diketahui apakah usaha yang kita lakukan dapat dilanjutkan atau tidak. Pemberian materi praktik kepada mitra dapat dilihat pada Gambar 4.


Kegiatan praktik dilakukan dengan melibat- kan para peserta secara langsung sehingga diha- rapkan nantinya mereka akan dapat mengapli- kasikan di lapangan. Pemberian materi praktik ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, karena mereka mulai mampu untuk membuat pakan dengan bahan yang telah disiapkan oleh tim pelaksana PKM. Pemberian materi tentang pembuatan pakan ini sangat penting karena dalam suatu usaha budidaya ikan, harga pakan merupakan biaya yang terbesar dalam satu kali pemeliharaan. Pakan merupakan faktor yang harus diper- hatikan dalam upaya peningkatan produktivitas ikan yang di budi daya. Biaya pakan lebih dari 60% dari biaya total produksi ikan yang dipeli- hara. Kebutuhan pakan yang sangat besar dapat menimbulkan permasalahan bagi petani ikan di mana harga pakan yang semakin mahal sehingga makin memperbesar biaya produksi (Sari & Yulisman, 2017). 


Pakan dalam kegiatan budidaya harus mendapat perhatian yang besar karena biaya yang dikeluarkan untuk pakan dalam satu kali produksi sangat besar sehingga pemberian pakan dalam jumlah, frekuensi, dan komposisi harus tepat dan efisien agar pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan terjaga (Pramono & Rahayu, 2017). Kegiatan pembuatan pakan ikan dapat dilihat  pada Gambar 5.


Faktor berikutnya yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ikan dalam suatu budi- daya antara lain ukuran benih, jenis ikan, perla- kuan yang diberikan pada saat tebar, dan sistem budidaya yang dilakukan. Pada kegiatan ini meli- batkan semua peserta kegiatan agar peserta nan- tinya mampu untuk membuat kolam terpal se- cara mandiri. Pada kegiatan ini pula peserta dan tim pelaksana membuat kolam terpal sebagai percontohan, di mana pada saat kegiatan PKM ini berlangsung peserta juga memelihara ikan nila secara langsung. Salah satu kolam terpal yang sudah dibuat oleh peserta pada kegiatan program kemitraan masyarakat adalah kolam terpal yang dibuat sendiri.

Pada umumnya kolam terpal berbentuk bun- dar, namun dalam pelatihan ini tim PMK mere- komendasikan untuk membuat kolam dengan bentuk/model kotak atau persegi panjang, hal ini dilakukan agar diameter dari total luas kolam bisa lebih besar dan maksimal dalam menampung ikan yang dipelihara di mana kolam kotak ini ditemboki dengan batu kumbung yang umumnya digunakan merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk fondasi rumah, batu kumbung ini memiliki berat yang cukup besar sehingga sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai dinding kolam terpal karena dinilai mampu untuk menyangga beban air yang ada di kolam terpal tersebut.


1.    Hasil Evaluasi Kegiatan PKM

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap seluruh kegiatan PKM yang telah dilaksanakan maka diperoleh beberapa data dari hasil kuesioner yang diberikan kepada peserta kegiatan. Adapun hasil tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.



2.    Isi Materi yang Diberikan Mudah Dipahami

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa isi materi yang diberikan mudah untuk dipahami, pernyataan ini didasarkan pada hasil kuesioner yang disebarkan kepada peserta. Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 7.





Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa pe- serta setuju bahwa materi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan mereka untuk memper- baiki usaha yang telah dijalani selama ini. 


3.   Materi yang Diberikan sesuai dengan Kebutuhan

Materi yang diberikan pada saat kegiatan disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Parameter ini untuk melihat apakah peserta setuju atau tidak jika materi yang diberi- kan sudah sesuai dengan kebutuhan mereka di lapangan sehingga permasalahan yang dihadapi petani ikan selama ini dapat memperoleh solusi alternatif media pemeliharaan ikan yang terkon- trol sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil produksi ikan yang dibudidayakan sehingga nantinya dapat memperbaiki usaha yang telah dijalani selama ini. Hasil kuesioner tentang apakah peserta setuju bahwa materi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan mereka di lapangan nantinya dapat dilihat pada Gambar 8.





Jika dilihat dari Gambar 8 menunjukkan bahwa peserta diberikan kesempatan yang baik untuk bertanya tentang materi yang diberikan pada saat kegiatan berlangsung.

 

4.   Respons Pemateri terhadap Pertanyaan Peserta

Hasil kuesioner tentang respons pemateri terhadap pertanyaan yang diberikan oleh peserta dilihat dari bagaimana penyampaian pemateri dalam menanggapi pertanyaan yang diberikan, apakah jelas dan mudah dipahami oleh peserta. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Gambar 9.



Berdasarkan Gambar 9 terlihat bahwa pe- serta menunjukkan bahwa respons pemateri ter- hadap pertanyaan yang diberikan oleh peserta dalam kategori baik karena 35% peserta setuju bahwa jawaban yang diberikan pemateri terhadap pertanyaan yang diberikan disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. 


5.  Pemberian Contoh dalam Praktikum Jelas dan Mudah Dipahami

Pada kegiatan evaluasi PKM, pelaksana juga menyebar kuesioner tentang bagaimana instruktur

memberikan penjelasan dan memberikan contoh dalam kegiatan praktikum. Indikator ini untuk mengetahui apakah peserta setuju dengan pernya- taan bahwa “instruktur memberikan contoh yang jelas dan mudah dipahami dalam kegiatan prak- tikum”. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Gam- bar 10.


1.  6.   Pelayanan Pelaksana PKM terhadap Peserta

Hasil evaluasi berdasarkan pengisian kue- sioner pendapat peserta untuk melihat berapa pe- serta yang setuju dengan pernyataan bahwa “tim pelaksana memberikan pelayanan yang baik terha- dap peserta baik tentang persiapan kegiatan, pe- laksanaan kegiatan dan pendampingan dalam ke- giatan praktikum sehingga peserta dapat mema- hami materi yang diberikan dengan baik dan nanti- nya dapat diaplikasikan di lapangan sebagai suatu usaha untuk memperbaiki hasil produksi ikan. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Gambar 11.



D.     UCAPAN TERIMA KASIH

    Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah terlibat untuk mendukung dan membantu kegiatan peng- abdian masyarakat ini, yaitu LPPM Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang yang telah memercayai tim PKM prodi manajemen untuk melaksanakan kegiatan ini juga selaku pihak yang memberikan pendanaan pengabdian pada masya- rakat dengan skema program kemitraan masyara- kat (PKM), perangkat desa serta warga Desa Mla- ras Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, termasuk pemuda karang taruna yang berperan aktif selama pelaksanaan kegiatan PKM ini.

E.   KESIMPULAN

    Berdasarkan dari hasil dari evaluasi kegiat- an yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat karena mereka menda- patkan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana budidaya ikan di kolam terpal beserta manajemen pengendalian air, pakan, dan obar-obatan sehingga pemeliharaan ikan nila pada kolam terpal dapat dijadikan alternatif untuk menambah lapangan pekerjaan dan usaha baru di Desa Mlaras dan nantinya dapat mening- katkan pendapatan dan kesejahteraan pada ma- syarakat setempat. Kegiatan PKM secara garis besar berjalan dengan sangat baik, hal ini dilihat dari hasil evaluasi kegiatan yang menunjukkan hasil jawaban yang positif terhadap permasalahan yang dihadapi mitra, penyampaian materi jelas dan mudah dipahami, peserta diberikan kesem- patan untuk bertanya, pemberian contoh dalam praktik jelas serta pelayanan pelaksana selama kegiatan terhadap peserta juga baik, dan dengan adanya kegiatan pengabdian ini pengembangan

F.   DAFTAR RUJUKAN

Akhsan, Said S. & Sofyan, A. (2020). PKM Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budi- daya Ikan Air Tawar Teknologi Kolam Terpal Bundar di Desa Bontosunggu Kabu- paten Gowa. Prosiding 4th Seminar Nasio- nal Penelitian & Pengabdian kepada Masya- rakat 2020, 294–299.

Azhari, A., Muchlisin, Z. A., & Dewiyanti, I. (2017). Pengaruh Padat Penebaran terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Seurukan (Osteochilus Vittatus) Stocking Density Effect on Survival and Growth of Seurukan (Osteochilus Vittatus) Fry. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 2, 12–19.

Handayani, L. & Siswanto. (2019). Korelasi Kualitas Air terhadap Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dipelihara di Keramba Jaring Apung. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Penyuluhan I.

Harding & Diadiyono, A. L. (2018). Pelatihan dan Pengembangan SDM sebagai Salah Satu Upaya Menjawab Tantangan MEA. Jurnal Psikologi Sains dan Profesi, 2(2), 185–192.

Hermawan, A., Amanah, S., & Fatchiya, A. (2017). Partisipasi Pembudidaya Ikan dalam Kelompok Usaha Akuakultur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal Penyu- luhan, 13(1), 1–13.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar