Mahfudiyanto, Herman
Abstrak:
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada pemuda desa dalam rangka peningkatan kemampuan masyarakat Mlaras untuk mampu mengelola usaha budidaya ikan khususnya ikan nila. Kegiatan PKM ini diikuti oleh anggota pemuda Desa Mlaras yang ada di daerah mitra yang mempunyai motivasi dan keinginan untuk memperbaiki untuk menciptakan kegiatan ekonomi baru. Permasalahan yang dihadapi adalah masih kurangnya pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki oleh pemuda di Desa Mlaras tentang bagaimana manajemen budidaya ikan nila terutama di kolam terpal dan tentang perencanaan usaha budidaya, masih belum diterapkannya teknologi budidaya yang baik seperti bagaimana manajemen pemberian pakan yang baik, penanganan benih sebelum tebar, pencegahan penyakit ikan, kondisi kualitas air yang digunakan sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan ikan dan belum ada alternatif tempat pemeliharaan ikan sedangkan permintaan terhadap ikan nila cukup tinggi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pendekatan yang melibatkan anggota kelompok budidaya ikan yang ada di daerah mitra. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan, pelatihan dan praktik langsung ke lapangan untuk memberikan pengalaman secara empiris kepada masyarakat. Hasil dalam kegiatan PKM ini memberikan dampak positif bagi mitra karena mereka mendapatkan pengetahuan serta keterampilan tentang bagaimana manajemen pengelolaan budidaya ikan.Kata kunci: pelatihan, kolam terpal, nila
A.
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah penting
dan bermanfaat, apalagi
untuk daerah pedesaan
atau daerah pedalaman
yang belum terjamah oleh ilmu pengetahuan yang luas
serta kemajuan teknologi
yang pesat. Pemicu kemiskin- an tidak hanya dipengaruhi oleh sempitnya
pe- luang kerja tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi pun ikut berperan dalam meminimalisasi
angka kemiskinan di daerah pedesaan.Desa Mlaras Kecamatan Sumobito menjadi daerah yang cocok untuk budidaya ikan air tawar terutama ikan nila. Para petani budidaya ikan nila mengeluhkan banyaknya kendala pema- saran sehingga terjadi seperti masih kurangnya pemahaman dalam melakukan usaha budidaya ikan sehingga hal ini perlu dilakukan pelatihan untuk dapat memberikan edukasi kepada masya- rakat di sana.
Potensi di wilayah Desa Mlaras sangat se- suai dengan kebutuhan, misalnya sumber air yang
mudah dicari dan kondisi alam yang sangat sesuai
di mana masih banyaknya lahan kososng yang belum dimaksimalkan penduduk. Melihat kondisi tersebut
perlu dilakukan penyuluhan karena wilayah sangat berpotensi untuk dimulai usaha perikanan, misalnya
melihat
Budidaya ikan nila dinilai dapat menjadi alternatif untuk menjadi opsi untuk berwirausaha karena potensi alam yang ada, terlebih permin- taan pasar terhadap gading ikan nila masih tinggi dan hal itu bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan ke depannya. Menurut Yuhana, et al. (2017) salah satu hambatan utama dalam keberhasilan dan keberlanjutan produksi budidaya ikan di keramba jaring apung (KJA) saat ini adalah rendahnya tingkat kelangsungan hidup (SR) yang hanya berkisar antara 20–40% saja. Rendahnya tingkat kelangsungan hidup ikan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang rendah dan juga dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme patogen. Dengan adanya faktor penghambat inilah sehingga perkembangan usaha yang dilakukan petani ikan juga terhambat per- kembangannya.
Berdasarkan fenomena tersebut maka tim pelaksana pengabdian masyarakat melaksanakan kegiatan untuk membantu masyarakat Desa Mla- ras untuk dapat mengembangkan usaha budidaya ikan nila melalui kegiatan pemeliharaan ikan di media yang terkontrol dengan baik di antaranya adalah dengan menggunakan media kolam terpal sebagai media budidaya ikan nila.
Kegiatan PKM ini dilakukan dalam bentuk kegiatan penyuluhan dan pelatihan tentang budi- daya ikan nila di kolam terpal. Kegiatan pelatihan tentang budidaya ikan melalui kolam terpal per- nah dilakukan di daerah-daerah lain seperti yang telah dilakukan oleh Akhsan, et al. (2020) yaitu memberikan pelatihan budidaya ikan air tawar dengan teknologi kolam terpal bundar yang dilak- sanakan di Desa Mlaras Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang di mana hasil PKM ini menunjukkan bahwa kolam terpal dapat ditem- patkan pada lokasi yang dinilai masih luas untuk ditempati kolam terpal sehingga pengontrolan kolam lebih mudah terutama kebersihan kolam dan hasil kelangsungan hidup mencapai 70%.
B METODE DAN
PELAKSANAAN
1. Budidaya Ikan di Media Kolam Terpal
Budidaya ikan merupakan kegiatan mempro- duksi biota akuatik untuk mendapatkan suatu keuntungan (Effendi dan Mulyadi 2016). Usaha budidaya ikan memiliki potensi dalam meningkat- kan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan (Hermawan, et al., 2017). Peningkatan kese- jahteraan ini dapat dilakukan dengan perbaikan usaha budidaya yang dilakukan, misalnya mene- rapkan sebuah inovasi dalam budidaya ikan yaitu dengan menggunakan kolam terpal sebagai me- dia pemeliharaan ikan nila. Kolam terpal merupakan salah satu alter- natif teknologi budidaya yang dapat diterapkan pada lahan yang masih kosong dan ada di sekitar rumah dengan biaya yang relatif cukup murah, dengan kata lain kolam terpal merupakan salah satu pilihan untuk pengembangan budidaya ikan yang dapat dilakukan pada lahan kritis dan sempit (Febriani dan Witoko, 2018).
Kegiatan dilaksanakan di Desa Mlaras Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, yaitu dari bulan Agustus–Oktober 2022. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari kelompok karang taruna yang ada di daerah mitra yang mempunyai keinginan untuk memulai menjalan- kan usaha budidaya ikan nila. Kegiatan PKM dilakukan dengan metode pendekatan. Berdasarkan permasalahan yang di- hadapi oleh mitra dalam hal ini pemuda Desa Mlaras dalam memulai dan menjalankan usaha budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) agar usaha ini bisa menjadi efektif dan menguntung- kan maka metode yang telah dilaksanakan adalah berupa kegiatan dengan metode pendekatan par- tisipasi aktif secara berkelanjutan antara tim pelaksana dan mitra.
Hasil pemeliharaan ikan nila yang dilakukan oleh peserta akan dihitung presentasi kelang- sungan hidup ikan dengan menggunakan rumus:
Pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilakukan dengan beberapa tahap seperti yang terlihat pada Gambar 1.
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini dilakukan komunikasi antara tim pelaksana dan mitra tentang kebutuhan mitra terkait dengan permasalahan yang ada, kemudian menentukan bentuk dari teknis pelaksanaan PKM yang dilakukan pada kegiat- an program ini. Persiapan-persiapan yang akan dilakukan antara lain persiapan yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan pro- gram, peralatan dan bahan yang akan diguna- kan pada saat kegiatan dan sarana budidaya yang digunakan selama pelatihan berlangsung.
2.
Tahap pelaksanaan
Berikut
ini adalah pelaksanaan program dise- suaikan
dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra di lapangan.
a.
Melakukan kegiatan penyuluhan tentang
budidaya ikan nila (Oreochromis
niloticus) yang ramah lingkungan
dan murah secara pembiayaan
termasuk dalam hal ini peman- faatan
kolam terpal sebagai
media.
b.
Memberikan penyuluhan tentang bagai- mana kiat-kiat
untuk menjadikan usaha perikanan yang dijalankan menjadi
sukses.
c.
Memberikan pelatihan bagaimana
manaje- men pemberian pakan, air, obat obatan,
serta manajemen pemasaran
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).
d.
Memberikan pelatihan tentang
pengenda- lian penyakit ikan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan kimia.
e. Memberikan pelatihan tentang manajemen keuangan sederhana dalam usaha budidaya ikan air tawar khususnya ikan nila.
f. Memberikan penyuluhan tentang bagaima- na melakukan pemasaran ikan nila dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pasar.
g. Praktikum dan pendampingan tentang ba- gaimana membuat pakan sesuai kebutuhan ikan nila (Oreochromis niloticus).
h. Manajemen pembuatan kolam terpal terpal yang benar sebagai percontohan untuk ma- syarakat dalam memulai usaha budidaya ikan nila.
3. Penyuluhan tentang budidaya ikan
nila (Oreo- chromis niloticus)
yang ramah lingkungan. Penyuluhan tentang tema ini melibatkan semua anggota kelompok
budidaya yang ada di Desa Danau Sembuluh.
Hal ini perlu
disampaikan agar wawasan
dan pengetahuan mitra dapat berkembang sehingga nantinya akan dapat diaplikasikan di lapangan dengan tetap menja-
ga lingkungan perairan
karena lingkungan perairan
berpengaruh (Muchlisin, 2016) lang- sung terhadap budidaya ikan yang akan dila- kukan. Penyuluhan
ini juga akan disampaikan bagaimana budidaya ikan di kolam terpal
yang akan dapat dijadikan alternatif tempat pemeliharaan ikan selain keramba jaring apung.
4. Penyuluhan tentang hubungan
manajemen air pada kolam terpal dengan budidaya ikan nila
5 Pelatihan manajemen pemberian pakan untuk ikan nila (Oreochromis niloticus)
Pelatihan
ini merupakan bentuk transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) yang dilakukan
merupakan upaya untuk meningkat- kan pengetahuan dan keterampilan mitra ten- tang bagaimana membuat
formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan nila (Oreo- chromis niloticus) dengan menggunakan ba- han yang mudah didapat
dan harga bahan yang
relatif lebih murah, karena biaya pakan merupakan
biaya operasional yang besar da- lam
suatu usaha budidaya ikan. Selain diberi pelatihan
tentang pembuatan pakan, juga dibe- rikan pengetahuan bagaimana pemberian pa- kan yang sesuai dengan kebutuhan ikan
nila yang akan dipelihara.
6. Pelatihan tentang pencegahan penyakit ikan Dalam kegiatan ini mitra akan diberikan pela- tihan tentang bagaimana mencegah penyakit ikan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan penggunaan bahan kimia dalam mencegah penyakit
ikan, baik obat obatan alami maupun kimia tentunya memiliki keunggulan masing-
7. Pelatihan tentang manajemen keuangan dalam usaha budidaya ikan Kegiatan ini perlu dilakukan karena melalui pelatihan ini mitra akan diberikan pengeta- huan tentang bagaimana menganalisis usaha budidaya sehingga nantinya dapat digunakan untuk perencanaan kegiatan budidaya selanjut- nya. Pelaku UMKM pada umumnya tidak memperhatikan mana uang yang digunakan untuk perputaran usaha dan mana uang priba- di sehingga hal ini juga dapat memicu perma- salahan keuangan pada usaha skala rumahan. Kegiatan ini diberikan dalam bentuk materi tentang mengatur keuangan antara lain penca- tatan transaksi keuangan sampai dengan pem- buatan laporan keuangan secara periodik. Dengan adanya laporan keuangan yang telah dibuat maka dapat dilakukan suatu analisis terhadap usaha yang telah dijalankan, apakah layak atau tidak usaha tersebut untuk dilanjut- kan.
8. Demo dan pendampingan tentang manajemen pakan ikan nila. Kegiatan ini melibatkan semua anggota kelom- pok budidaya. Tim pengusul akan membantu dalam proses pembuatan pakan ikan sampai pakan siap digunakan. Pada kegiatan ini akan terjadi proses pendampingan dan forum dis- kusi antara tim pengusul dan mitra untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi pada saat kegiatan pembuatan pakan ikan berlangsung. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar se- mua anggota mitra dapat memahami sepenuh- nya tentang bagaimana manajemen pakan ikan nilai yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) sehingga dapat mengatasi ketika terdapat masalah yang salam terkait dengan manajemen pakan tersebut.
9. Praktik pembuatan kolam terpal. Praktik pembuatan kolam terpal ini, kami anggap perlu karena ada beberapa dari peserta yang belum pernah melaksanakan pembesaran di kolam terpal. Praktik ini diperlukan agar pe- serta mempunyai pengetahuan tentang bagai- mana membuat kolam yang baik dan benar sehingga hasil produksi dapat meningkat.
C. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat maka dapat di- uraikan
hasil kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk
dokumentasi dan hasil evaluasi dari ke- giatan PKM tersebut dalam bentuk tabel dan dalam bentuk diagram.
Kegiatan program kemitraan masyarakat yang telah dilaksanakan memberikan dampak positif bagi mitra, di mana hasil pengukuran peningkatan pelaksanaan kegiatan PKM dapat dilihat pada bagan (Gambar 2). Pengukuran terhadap hasil ini diperoleh dari nilai pre-test dan post-test yang dilakukan pada saat kegiatan berlangsung. Adapun nilai rata- rata hasil evaluasi yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 2.
Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa nilai rata-rata pengetahuan, keterampilan, dan
sema- ngat peserta terlihat meningkat
dari sebelum kegiatan
dilaksanakan. Peningkatan pengetahuan
ini diperoleh dari hasil evaluasi yang telah dila- kukan oleh tim PKM terhadap peserta
kegiatan, peserta mengikuti kegiatan
dengan semangat se- hingga pada saat
praktik, mereka dapat melaku- kan
kegiatan yang diarahkan oleh tim pelaksana PKM.
Peningkatan pengetahuan ini
diharapkan akan mampu membantu perbaikan usaha masya- rakat sehingga tujuan kegiatan budidaya
dapat tercapai. Usaha
budidaya berpotensi besar dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan (Hermawan, et al., 2017).
Peningkatan pengetahuan mitra dilakukan dengan memberikan materi pada kegiatan PKM ini yang diharapkan akan menambah pengeta-
huan mitra tentang
usaha budidaya ikan di kolam
terpal.
Salah satu kegiatan
penyampaian materi PKM dalam bentuk penyuluhan. Penyuluhan
me- rupakan suatu proses perubahan
perilaku di kalangan
masyarakat agar mereka tahu, mau, dan mampu melakukan
perubahan demi tercapai- nya peningkatan produksi, pendapatan atau
ke- untungan,
dan perbaikan kesejahteraannya (Sapa- rini, 2017). Kegiatan pemberian
materi dalam PKM yang dilaksanakan dapat dilihat dapat dilihat pada
Gambar 3.
Selain penyuluhan peserta
juga diberikan pelatihan agar dapat meningkatkan keterampilan peserta (Harding & Diadiyono, 2018) menyata- kan bahwa pelatihan dimaksudkan untuk membe- rikan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mela- kukan pekerjaan yang dijalaninya. Pada
kegiatan ini mitra tidak hanya
diberikan materi pelatihan tentang
usaha budidaya ikan saja, tetapi mereka juga diberikan
materi praktik tentang pembuatan
kolam terpal, pembuatan pakan dan penggunaan bahan alami untuk pencegahan penyakit
ikan serta tentang bagaimana
manajemen keuangan sehingga nantinya
dapat diketahui apakah usaha yang
kita lakukan dapat dilanjutkan atau tidak. Pemberian materi praktik kepada mitra dapat dilihat pada Gambar
4.
Kegiatan praktik dilakukan dengan melibat- kan para peserta secara langsung sehingga
diha- rapkan nantinya mereka akan
dapat mengapli- kasikan di lapangan.
Pemberian materi praktik ini
memberikan dampak positif bagi masyarakat, karena mereka mulai mampu untuk membuat
pakan dengan bahan yang telah disiapkan oleh tim pelaksana PKM. Pemberian materi tentang pembuatan
pakan ini sangat penting karena dalam
suatu usaha budidaya ikan, harga pakan merupakan
biaya yang terbesar dalam satu kali pemeliharaan.
Pakan dalam kegiatan budidaya harus mendapat perhatian yang besar karena biaya yang dikeluarkan untuk pakan dalam satu kali produksi sangat besar sehingga pemberian pakan dalam jumlah, frekuensi, dan komposisi harus tepat dan efisien agar pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan terjaga (Pramono & Rahayu, 2017). Kegiatan pembuatan pakan ikan dapat dilihat pada Gambar 5.
Faktor berikutnya yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ikan dalam suatu
budi- daya antara lain ukuran benih,
jenis ikan, perla- kuan yang
diberikan pada saat tebar, dan sistem budidaya
yang dilakukan. Pada kegiatan ini meli- batkan semua
peserta kegiatan agar peserta nan- tinya
mampu untuk membuat kolam terpal se- cara
mandiri. Pada kegiatan ini pula peserta dan tim pelaksana
membuat kolam terpal sebagai percontohan, di mana pada saat kegiatan PKM ini berlangsung peserta juga memelihara ikan nila secara langsung. Salah satu kolam terpal yang sudah dibuat oleh peserta
pada kegiatan program
kemitraan masyarakat adalah kolam terpal
yang dibuat sendiri.
Pada umumnya kolam terpal berbentuk bun- dar, namun dalam pelatihan ini tim PMK mere- komendasikan untuk membuat
kolam dengan bentuk/model kotak atau persegi
panjang, hal ini dilakukan agar diameter dari total
luas kolam bisa lebih besar dan maksimal
dalam menampung ikan yang dipelihara di mana kolam kotak ini ditemboki dengan batu kumbung
yang umumnya
1. Hasil Evaluasi Kegiatan
PKM
Berdasarkan hasil evaluasi
terhadap seluruh kegiatan PKM yang telah dilaksanakan maka diperoleh beberapa
data dari hasil kuesioner yang diberikan kepada peserta kegiatan.
Adapun hasil tersebut dapat dilihat
pada Gambar 6.
2. Isi Materi yang Diberikan Mudah
Dipahami
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa isi materi yang diberikan mudah untuk dipahami, pernyataan ini didasarkan pada hasil kuesioner yang disebarkan kepada peserta. Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 7.
Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa pe- serta setuju bahwa materi yang diberikan
sudah sesuai dengan kebutuhan
mereka untuk memper- baiki usaha yang telah dijalani
selama ini.
3. Materi yang Diberikan sesuai dengan Kebutuhan
Materi yang diberikan
pada saat kegiatan
disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Parameter ini untuk
melihat apakah peserta setuju atau
tidak jika materi yang diberi- kan
sudah sesuai dengan kebutuhan mereka di lapangan
sehingga permasalahan yang dihadapi petani
ikan selama ini dapat memperoleh solusi alternatif
media pemeliharaan ikan yang terkon- trol
sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil produksi ikan yang dibudidayakan sehingga nan
Jika dilihat dari Gambar 8 menunjukkan bahwa peserta diberikan kesempatan yang
baik untuk bertanya tentang materi yang diberikan
pada saat kegiatan
berlangsung.
4. Respons Pemateri terhadap Pertanyaan Peserta
Hasil kuesioner tentang
respons pemateri terhadap pertanyaan yang diberikan oleh peserta dilihat
dari bagaimana penyampaian pemateri dalam
menanggapi pertanyaan yang diberikan, apakah
jelas dan mudah dipahami oleh peserta. Hasil kuesioner
dapat dilihat pada Gambar 9.
Berdasarkan Gambar 9 terlihat bahwa pe- serta
menunjukkan bahwa respons pemateri ter-
hadap pertanyaan yang diberikan oleh peserta dalam kategori baik karena 35% peserta setuju bahwa
jawaban yang diberikan pemateri terhadap pertanyaan
yang diberikan disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami.
5. Pemberian
Contoh dalam Praktikum Jelas dan Mudah Dipahami
Pada kegiatan evaluasi PKM, pelaksana juga menyebar kuesioner
tentang bagaimana instruktur
memberikan penjelasan dan memberikan contoh
dalam kegiatan praktikum. Indikator ini untuk mengetahui apakah peserta setuju dengan pernya- taan bahwa “instruktur memberikan contoh yang jelas dan mudah dipahami dalam kegiatan
prak- tikum”. Hasil kuesioner dapat
dilihat pada Gam- bar 10.
1. 6. Pelayanan Pelaksana PKM terhadap Peserta
Hasil evaluasi berdasarkan pengisian kue- sioner
pendapat peserta untuk melihat berapa pe- serta
yang setuju dengan pernyataan bahwa “tim pelaksana memberikan pelayanan yang baik terha- dap peserta baik tentang persiapan
kegiatan, pe- laksanaan kegiatan
dan pendampingan dalam ke- giatan praktikum sehingga peserta dapat
mema- hami materi yang diberikan dengan baik dan nanti- nya dapat diaplikasikan di lapangan sebagai suatu usaha untuk memperbaiki hasil produksi ikan. Hasil kuesioner
dapat dilihat pada Gambar 11.
D. UCAPAN TERIMA
KASIH
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan
kepada pihak-pihak yang telah terlibat untuk mendukung
dan membantu kegiatan
peng- abdian masyarakat ini,
yaitu LPPM Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng
Jombang yang telah memercayai tim PKM prodi manajemen untuk melaksanakan kegiatan ini juga selaku pihak yang memberikan pendanaan pengabdian pada
masya- rakat dengan skema program
kemitraan masyara- kat (PKM),
perangkat desa serta
warga Desa Mla- ras Kecamatan
Sumobito Kabupaten Jombang,
termasuk pemuda karang taruna yang berperan aktif selama pelaksanaan kegiatan PKM ini.E. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil dari evaluasi kegiat- an yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
(PKM) memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat karena mereka menda- patkan tambahan
pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana budidaya ikan di kolam terpal
beserta manajemen pengendalian air, pakan, dan obar-obatan sehingga pemeliharaan ikan nila pada kolam terpal dapat dijadikan
alternatif untuk menambah
lapangan pekerjaan dan usaha baru di
Desa Mlaras dan nantinya dapat mening- katkan
pendapatan dan kesejahteraan pada ma- syarakat setempat.
Kegiatan PKM secara garis besar berjalan dengan sangat baik, hal ini
dilihat dari hasil evaluasi kegiatan
yang menunjukkan hasil jawaban yang positif terhadap
permasalahan yang dihadapi mitra, penyampaian materi
jelas dan mudah dipahami, peserta
diberikan kesem- patan untuk
bertanya, pemberian contoh dalam praktik
jelas serta pelayanan pelaksana selama kegiatan
terhadap peserta juga baik, dan dengan adanya kegiatan
pengabdian ini pengembanganF.
DAFTAR RUJUKAN
Akhsan, Said S. & Sofyan, A. (2020). PKM Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Budi- daya Ikan Air Tawar Teknologi
Kolam Terpal Bundar di
Desa Bontosunggu Kabu- paten Gowa. Prosiding 4th Seminar Nasio- nal Penelitian & Pengabdian kepada
Masya- rakat 2020, 294–299.
Azhari, A., Muchlisin, Z. A.,
& Dewiyanti, I. (2017). Pengaruh Padat Penebaran terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Seurukan
(Osteochilus Vittatus) Stocking
Density Effect on Survival and Growth
of Seurukan (Osteochilus Vittatus) Fry.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 2, 12–19.
Handayani, L. & Siswanto.
(2019). Korelasi Kualitas Air terhadap Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dipelihara di Keramba Jaring Apung. Prosiding
Seminar Nasional Perikanan dan Penyuluhan I.
Harding
& Diadiyono, A. L. (2018). Pelatihan dan Pengembangan SDM sebagai Salah Satu
Upaya Menjawab Tantangan MEA. Jurnal Psikologi Sains dan Profesi, 2(2), 185–192.
Hermawan, A., Amanah, S., & Fatchiya,
A. (2017). Partisipasi Pembudidaya Ikan dalam Kelompok Usaha
Akuakultur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal Penyu- luhan, 13(1), 1–13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar