Systematic
Literature Review: Buddhisme, Entrepreneur And SMEs
Herman & Sopiah
Abstract.
Today Buddhism contributes
ideas based on theory and practice for Buddhist entrepreneurs. The
purpose of this research
is how the characteristics of buddhist
entrepreneur in running an UKM. The research method used by researchers
is SLR. The results of the study
show that Buddhist entrepreneurs place more emphasis on ideology and religious beliefs in implementing entrepreneurship and running
their UKM. The main principle in the development of UKM which
continues to be used as a guideline is that the
business that is carried out does not hurt, harm, and deceive other people or
other creatures.
Keywords: Buddhism, Entrepreneur, SME, SLR.
Abstrak.
Agama budha adalah salah satu agama dari 5 agama yang
di akui di Indonesia. Dewasa ini agama budha
memberikan sumbangsih pemikiran berdasarkan pada teori dan praktik bagi para pengusaha budhisme.
Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana karakteristik dari budhsime entrepreneur dalam menjalankan suatu UKM. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SLR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha budhisme
lebih menekankan ideology
dan keyakinan keagamaan
dalam penerapan berwirausaha dan menjalankan UKM-nya.
Prinsip utama dalam pengembangan
UKM yang terus di jadikan sebagai pedoman adalah bahwa usaha yang di jalankan tidak menyakiti, merugikan,
dan mengelebuhi orang lain atau makhluk yang
lainnya
Kata kunci: Buddhisme, Wirausaha, SME, SLR.
LATAR BELAKANG
Semakin hari perkembangan dari dunia digital sudah mengalami perubahan
yang begitu pesat dan berpengaruh
pada bagaimana pola pikir bisnis setiap orang. Saat ini setiap orang memiliki pemikiran yang lebih maju berkaitan dengan
kewirausahaan dan peluang
usaha yang dapat di jalankan. Kewirausahaan sendiri hadir sebagai
sebuah proses yang mana peluang tersedia untuk
mewujudkan barang dan jasa di masa depan berhasil untuk di temukan, di ciptakan, dan bahkan di eksploitasi
(Venkataraman, dalam Xu. 2022). Kewirausahaan sendiri telah lama hadir sebagai
sebuah pendorong yang memiliki peranan
penting di dalam efisiensi serta pertumbuhan ekonomi,
inovasi dalam pasar,
dan juga kesempatan bagi para
pekerja untuk mendapatkan lapangan pekerjaan baru, serta hadirnya kemakmuran modern bagi masyarakat.
Pengaruh dari etnis budaya tertentu
memiliki peranan yang sangat besar
pada bagaimana seseorang dapat menjalankan sebuah kegiatan wirausahanya. Berbagai penelitian
muncul dan telah memberikan hasil bahwa kepercayaan budha yang dimiliki akan berpengaruh pada sikap dan tindakan
usaha yang di ambil oleh para pengusaha Budha.
Budhisme sendiri hadir sebagai sebuah agama yang paling dominan di berbagai wilayah
dunia, salah satunya
di china misalnya. Agama budha sendiri
menjadi salah satu agama
yang di akui di Indonesia dan hingga saat ini para penganutnya masih terus mempertahankan keyakinan dan kepercayaan
mereka atas nilai nilai dari agama budha itu
sendiri.
Beberapa kasus yang terjadi pada pengusaha budhis tionghoa sendiri telah banyak di temukan, termasuk salah satunya adalah kecenderungan mendorong para karyawan untuk bisa lebih mengontrol kegiatan internall, dan ini memungkinkan para pengusaha untuk bisa lebih fokus pada kegiatan eksternal dari usaha yang di jalankan. Dalam beberapa kasus di china tentunya pengusaha swasta dengan latar belakang agama budha secara khusus tunduk pada adanya legitimasi
sosiopolitik yang mereka
miliki (Xu, 2022).
Dalam menjalankan suatu UKM tentu pengusaha perlu untuk memiliki legitimasi serta kewenangan untuk bisa mencapai visi dan misi bisnis yang di jalankan. Zhao dan Lu (2016) menjelaskan bahwa keyakinan budhisme pada pengusaha dapat memberikan pengaruh secara tidak langsung pada hadirnya peningkatan akses yang mereka miliki pada sumber daya eksternal dalam bisnis yang di jalankna. Bahkan pengusaha dengan latar belakang budhisme memiliki perhatian yang lebih tinggi ataupun lebih lemah berdasarkan pada legitimasi sosial politik yang di percaya.
Beberapa penelitian seperti Alsos dan Ljunggren
(2017) menegaskan bahwa pengusaha
Buddhis cenderung mengalokasikan lebih banyak perhatian pada kegiatan eksternal daripada pengusaha non-Buddhis
dan bahwa alokasi perhatian mereka pada kegiatan
eksternal membantu mereka mendapatkan lebih banyak pinjaman bank pada umumnya. Selain itu pengaruh jenis kelamin
juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kualitas
alokasi perhatian dalam pengembangan UKM yang dilakukan
oleh wirausaha budhisme.
Agama memiliki pengaruh
yang kuat pada alokasi perhatian
individu, misalnya, misi keuangan dan sosial (Zhao dan Lounsbury, 2016),
wajar untuk bertanya bagaimana
keyakinan agama pengusaha akan memengaruhi perolehan sumber daya penting mereka dari pemangku
kepentingan eksternal. beberapa
doktrin yang terkandung dalam Buddhisme dapat secara kritis memengaruhi alokasi
perhatian pengusaha antara aktivitas internal
dan eksternal, akibatnya
mengarah pada hasil perolehan
sumber daya yang berbeda. Legitimasi adalah penilaian sosial penerimaan, kesesuaian, dan keinginan (Suchman,
dalam Xu, 2022).
Legitimasi sangat relevan
dalam konteks kewirausahaan (Audretsch et al., 2013) karena usaha baru perlu mengatasi kewajiban kebaruan dan kecil, dan biasanya
tunduk pada pengawasan yang lebih ketat terhadap legitimasi sosiopolitik mereka untuk sumber daya eksternal yang penting.
Dari uraian latar
belakang diatas maka dapat di tarik rumusan
masalah, yaitu:
1.
Bagaimana penerapan kewirausahaan pada para pengusaha
budhisme dalam lingkup
UKM?
2.
Bagaimana kualitas perhatian
pengusaha Budhisme dalam legitimasi sosiopolitik dalam upaya pengembangan UKM yang di jalankan?
METODE PENELITIAN
Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode SLR (Systematic Literature Review). Menurut Triandini, dkk (2019) SLR hadir sebagai metode yang digunakan dalam penelitian dengan tujuan mengumpulkan dan juga mengevaluasi penelitian yang berkaitan dengan topik tertentu. Penerapan metode SLR dalam suatu penelitian adalah untuk mengidentifikasi, mempelajari, mengevaluasi, dan juga menginterpretasikan semua penelitian yang telah berhasil diperoleh sesuai dengan bidang studi yang sedang dipelajari. Kitchenham et al (2009) juga menyatakan bahwa SLR ada sebagai proses mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasikan semua bukti penelitian yang ada dengan tujuan untuk dapat memberikan jawaban atas munculnya pertanyaan penelitian yang lebih spesifik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kriteria Inklusi Ekslusi
Buddhisme Entrepreneur And SMEs
Tahap Identifikasi:
1.
Artikel diperoleh dari artikel dimensional (n=60) dan Google
Scholar (n=20)
2.
Jumlah keseluruhan artikel adalah n
= 80 Tahap penyaringan
1. Artikel dikecualikan sebanyak 50 artikel karena tidak sesuai kriteria tahun (maksimal 10 tahun)
2. Artikel dipilih dari tahun penyaringan (n=30)
3.
Artikel yang dikeluarkan karena tidak sesuai dengan
tema penelitian sebanyak
10 artikel
4.
Artikel tersaring tahun 2013 – 2023
dengan tema etika bisnis (n = 20 artikel) Kelayakan
5.
Artikel dikecualikan karena tidak sesuai (diperlukan oleh jurnal penelitian) n = 5 artikel
6. Artikel difilter berdasarkan kelayakan jurnal penelitian n = 15 Termasuk
7. Artikel yang dijadikan referensi sebanyak 15 artikel
B. Matriks Artikel Review
Tabel 1
Matriks Penelitian Terdahulu
No . |
Penulis |
Judul |
Tujuan Penelitian |
Metode Peneliti an |
Hasil Penelitian |
Jurnal |
01 . |
Xu, Zuhui
(2022) |
Buddhist Entrepreneu rs, Managerial Attention Allocation, and New Ventures’ Access to External Resources |
Menyoroti bagaimana usaha baru
dapat memperoleh akses yang
lebih baik ke sumber daya
eksternal dengan menganalisi s survei dari
sampel besar pengusaha swasta
Cina |
Studi kasus |
Dibandingkan dengan rekan non-Buddha mereka,
pengusaha Buddha Tionghoa cenderung memberikan perhatian lebih besar
pada aktivitas eksternal dan memiliki peluang
lebih tinggi untuk mendapatkan legitimasi sosiopolitik dan oleh karena itu memiliki peluang lebih baik untuk
mengakses sumber daya
eksternal seperti pinjaman bank. |
Journal Of Management Studies doi:10.1111/joms.1 2850 |
02 . |
Chin et al, (2013) |
Political ideologies of CEOs: the influence of executives’ values on corporate social
responsibilit y |
Mengetahui pengaruh ideology pribadi dan sistem nnilai pada cara pengusaha menjalankan bisnisnya |
Studi kasus |
Ideology pribadi dan sistem nilai eksekutif
akan memberikan pengaruh yang besar
pada bagaimana cara seorang
pengusaha menjalankan kegiatan wirausahanya |
Administrative Science Quarterly, 58, 197–232 |
03 . |
Semadeni et al
(2022) |
Pumping the brakes: examining the impact of CEO political ideology divergence on firm responses |
Memeriksa dampak divergensi ideologi politik CEO
pada tanggapan perusahaan |
Studi kasus |
Keyakinan religious dari seseorang menjadi salah satu bentuk
penting dari
keyakinan dan nilai nilai
yang harus di
pegang oleh
indivudu. Keyakinan dan
nilai nilai yang dimiliki tentu
menjadi pegangan dasar bagi setiap orang
untuk mengambil suatu
keputusan berdasarkan |
Academy of Management Journal, 65, 516–44 |
|
|
|
|
|
pada apa yang telah di yakini |
|
04 . |
Henley, A (2017) |
Does religion influence entrepreneur ial
behaviour |
Mengetahui pengaruh agama
terhadap kebiasaan bisnis para
pengusaha |
Studi kasus |
Agama berpengaruh pada kualitas pengembanga n usaha yang
di jalankan para pengusaha. Nilai nilai yang di peroleh dari agama
menjadi faktor pendorong kualitas pengelolaan sumber
daya baik dari internal ataupun eksternal
akan sangat berpengaruh pada bagaimana kualitas usaha yang di jalankan oleh seseorang |
International Small Business Journal, 35, 597–617. |
05 . |
Zhao dan Laounsbury (2016) |
Contingent value of political capital in bank loan acquisition: |
Mengetahui bagaimana pengaruh keyakinan agama terhadap |
Studi kasus |
Keyakinan agama dari pengusaha dapat berpengaruh pada hasil |
Journal of Business Venturing, 31, 153– 74 |
|
|
evidence from founder- controlled private enterprises in China |
hasil kewirausaha an yang di jalankan |
|
kewirausahaa n yang di jalankannya |
|
06 . |
Wijoyo & Nyanasuryad ani (2020) |
Etika Wirausaha dalam Agama
Buddha |
Mengetahui bagaimana etika wirausaha dalam
agama budha |
Literatur e review |
Mata pencaharian yang benar sesuai etika wirausaha Buddhis adalah mata pencaharian atua usaha yang tidak
menyakiti makhluk lain
maupun merugikan makhluk lain. |
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis (JIKB) Vol.XI, No.2 |
07 |
Kumar, Sumit (2021) |
Relevance Of Budhist Philosopy In Managemen t Theory |
Mengetahui bagaimana relevansi Filsafat Buddha Dalam Teori Manajemen |
Studi kasus |
Budhisme terus menghadirkan beragam teori serta praktis yang
sistematis agar dapat menjadi pandangan dalam sistem
manajemen dan bisnis kedepannya |
Psychology And Education 58(3): 2104-2111 |
08 |
Chung, C. (2017) |
Religious Thoughts, |
Mengetahui bagaimana |
Literatur e review |
Pemikiran keagamaan |
International Journal of Business |
|
|
Ethnic value and their impact on business management |
pengaruh pemikiran keagamaan, etnis dan juga dampaknya terhadap manajemen bisnis |
|
berdampak secara langsung pada bagaimana ideology para
pengusaha yang mendorong mereka menjalankan bisnis sesuai
dengan ideoliogi yang dimiliki. |
And Social Science
8 (10) : 1-2 |
09 |
Bernando, F. O.
(2020) |
Pelatihan Dan Pengemban gan Diri
Wirausaha Buddhis Sebagai
Jalan Tengah Untuk
Dunia Usaha (Studi Kasus
Pada Stie Xyz Di Cikarang) |
Mengetahui bagaimana pengaruh dari pelatihan dan pengembang an diri wirausaha budhis pada
kesiapan berwirausah a |
Deskript if kualitati f |
Kurikulum pendidikan kewirausahaa n berpengaruh terhadap minat dan motivasi berwirausaha, praktikum kewirausahaa n membentuk kesiapan dan karakter kewirausahaa n. |
Jurnal Pelita
Dharma Vol 5 No 1 |
10 |
Gautan, P (2018) |
Leadership And Managemen t Theories in Indic Traditions |
Mengetahui bagaimana teori
kepemimpin an dalam Tradisi Indic |
Literatur e review |
Kepemimpina n di pengaruhi oleh
bagaimana nilai nilai dan keyakinan yang di bawa oleh
seorang pemimpin |
Journal of Defence
Studies 13(1): 33- 49 |
|
|
|
|
|
dalam suatu
perusahaan. Dalam hal ini
pengaruh tradisi indic sangat kuat
dalam mendorong kualitas kepemimpina n dalam suatu organisasi |
|
11 |
Li, Young &
Zhou Zhao (2019) |
Buddhist Entrepreneu rs And New
Venture Performance : The Mediating Role Of Entrepreneu rial Risk-
Taking |
Mengkaji bagaimana Buddhisme sebagai agama Timur
memengaru hi kinerja usaha
baru |
Studi Kasus |
Sebagian dari manfaat keagamaan ini akan
diwujudkan melalui strategi pengambilan risiko kewirausahaa n, sebagaimana tercermin dalam investasi penelitian dan pengembanga n dan pembiayaan utang |
Small Business Economics 52, 713- 727 |
12 |
Du, X (2017) |
Religious belief, corporate philanthropy , and political |
Mengkaji apakah keyakinan agama mempengar uhi |
Studi kasus |
Pemeluk agama memperoleh keterampilan kewarganegar aan melalui |
Journal of Business Ethics, 142(2),
385– 406. |
|
|
involvement of entrepreneur s in Chinese
family firms |
keterlibatan politik pengusaha dan mengeksplor asi lebih lanjut
peran moderasi dari filantropi perusahaan |
|
keanggotaan asosiasi atau pengalaman mereka dalam melibatkan kegiatan keagamaan |
|
13 |
Audretsch, et al (2013) |
Religion, social class,
and entrepreneur ial
choice |
Mengkaji pengaruh agama dan kelas sosial
terhadap pilihan pekerjaan individu. |
Studi kasus |
Beberapa agama relatif
kondusif untuk wirausaha, beberapa lainnya memiliki dampak negatif pada pilihan wirausaha. Selain itu, individu yang termasuk dalam kelas sosial yang lebih rendah
dalam hierarki sosial lebih
kecil kemungkinan nya untuk
menjadi wiraswasta |
Journal of Business Venturing, 28(6), 774–789 |
14 |
Du, et al (2015) |
Do Social Capital |
Mengetahui Apakah |
Studi Kasus |
Meskipun pengeluaran |
Entrepreneurship Theory and |
|
|
Building Strategies Influence the Financing Behavior of Chinese Private Small and Medium– Sized Enterprises? |
Strategi Pembanguna n Modal
Sosial Mempengar uhi Perilaku Pembiayaan Usaha Kecil dan
Menengah Swasta China? |
|
untuk hiburan dan pemberian hadiah mengarah ke tingkat utang
total dan jangka pendek yang lebih
tinggi, hal itu
tidak memungkinka n perusahaan memperoleh utang jangka panjang yang lebih besar. |
Practice, 39(3), 601–631. |
15 |
Chan, et al (2014) |
Taking a leap of faith: reminders of God
lead to greater risk
taking |
Mengetahui bagaimana pengaruh model psikologis agama
membentuk suatu kontrol psikologis dalam pengembang an usaha |
Studi kasus |
Agama secara langsung memberikan kontrol terhadap psikologis para pengusaha dalam melakukan berbagai tindakan yang akan di terapkan dalam usaha
yang di jalankan |
Social Psychological and Personality
Science, 5, 901–909. |
C.
Pengaruh Kepercayaan Agama Budha Pada Pelaksanaan Wirausaha Pada Pengusaha di Tingkat UKM
Pengaruh agama dan keyakinan
seseorang tentu akan berdampak besar pada segala
aktivitas keseharian yang di
jalankannya. Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana seseorang menjalankan kegiatan wirausaha dengan adanya nilai nilai dan ideology yang di bawa oleh agamanya.
Audretsch (2013) menjelaskan dalam penelitiannya
bahwa beberapa agama relatif kondusif untuk wirausaha, beberapa lainnya memiliki dampak negatif pada
pilihan wirausaha. Sedangkan pada beberapa
agama lainnya dapat memberikan dampak yang positif pada bagaimana
seseorang menjalankan kegiatan
wirausaha yang di jalankannya. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Du (2017)
yang mana keterampilan keagamaan dapat berpengaruh pada pengambilan tindakan
yang dilakukan seseorang
baik dalam politik
ataupun berwirausaha.
Agama secara langsung memberikan kontrol terhadap psikologis para pengusaha dalam melakukan berbagai tindakan yang akan di terapkan dalam usaha yang di jalankan (Chan, et al. 2014). Pada pengusaha budhisme sendiri perhatian pada sumber daya eksternal jauh lebih di tekankan untuk bisa membantu kualitas pengembangan wirausaha yang di jalankan (Xu, 2022). Dalam menjalankan usahanya tentu pengusaha budhisme memiliki prinsip dasar yaitu bahwa karakteristik serta pengalaman pribadi yang eksekutif akan membentuk suatu keputusan dan hasil yang menentukan bagaimana suautu UKM berjalan. (Chin et al, 2013) menjelaskan bahwa ideology pribadi dan sistem nilai eksekutif akan memberikan pengaruh yang besar padabagaimana cara seorang pengusaha menjalankan kegiatan wirausahanya.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Semadeni et al (2022) menjelaskan bahwa keyakinan religious dari seseorang menjadi salah satu bentuk penting dari keyakinan dan nilai nilai yang harus di pegang oleh indivudu. Keyakinan dan nilai nilai yang dimiliki tentu menjadi pegangan dasar bagi setiap orang untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan pada apa yang telah di yakini. Dalam dunia bisnis tentu pengambilan keputusan ini memiliki peranan penting pada bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas pengembangan usaha kedepannya. Semakin baik pengambilan keputusan seorang pengusaha dalam setiap tindakan usahanya akan berdampak baik pula pada pengembangan UKM yang di jalankan.
Suatu kegiatan wirausaha tentu tidak
akan pernah luput dari yang namanya sumber daya dan ini menjadi suatu topik sentral
dalam dunia kewiraursahaan (Henley, 2017). Kualitas
pengelolaan sumber daya baik dari internal ataupun
eksternal akan sangat berpengaruh pada bagaimana kualitas usaha yang di
jalankan oleh seseorang. Lebih jauh
lagi Zhao dan Laounsbury (2016) menyatakan bahwa keyakinan agama dari pengusaha dapat berpengaruh pada hasil
kewirausahaan yang di jalankannya,
namun sayangnya perhatian akan hal tersebut masih sangat sedikit dewasa ini. Bagaimana perilaku
dari orang orang yang ada di dalam suatu UKM tentu di pengaruhi oleh siapa owner yang
menjalankan UKM tersebut. Nilai nilai dan karakteristik
yang dimiliki oleh owner dari UKM tentu akan berpengaruh pada bagaimana
budaya kerja yang ada di suatu UKM. Secara khusus
budaya kerja dalam
suatu UKM akan di pengaruhi oleh bagaimana pengusaha dapat
mengalokasikan perhatian mereka
dalam menjalankan UKM yang telah
di bangun.
Fu et al (2020) dalam penelitiannya
berhasil mendapatkan gambaran bahwa alokasi
perhatian dari seorang pengusaha budhisme sendiri memiliki fokus yang lebih baik di bandingkan dengan pengusaha lainnya.
Alokasi perhatian yang tersusun dengan baik akan membentuk suatu
pengembangan UKM yang jauh lebih besar kedepannya dan ini penting
untuk upaya pengembangan di masa mendatang. Pengaturan manajemen secara strategis tentu menjadi salah satu
hal penting dalam upaya alokasi
sumber daya yang harus di perhatikan oleh pengusaha. Hal tersebut tentunya
memberikan implikasi yang besar terhadap
proses dan juga hasil kewirausahaan yang di jalankannya.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu pengaruh agama sangatlah kuat dalam mendorong pengambilan keputusan dan tindakan yang akan dilakukan oleh seorang pengusaha. Dalam agama budha sendiri etika bisnis menjadi hal paling mendasar yang berdasarkan pada kitab suci yang mereka miliki. Berdasarkan pada penelitian dari Wijoyo & Nyanasuryadani (2020) di dapatkan hasil bahwa Mata pencaharian yang benar sesuai etika wirausaha Buddhis adalah mata pencaharian atua usaha yang tidak menyakiti makhluk lain maupun merugikan makhluk lain. Artinya dalam menjalankan suatu usaha tertentu seorang pengusaha dengan keyakinan agama budha perlu mempertimbangkan dampak secara langsung dan tidak langsung kepada orang lain. Prinsip saling menguntungkan tentu menjadi salah satu pilar penting yang harus di terapkan dalam menjalankan kegiatan UKM yang di jalankan.
Chung (2017) menjelaskan bahwa pada dasarnya
pemikiran keagamaan sendiri
memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap bagaimana
pengambilan keputusan
management bisnis yang dilakukan oleh seseorang. Ideology dan nilai nilai yang di dapatkan dari pemikiran
keagamaan pada pengusaha budha tentunya berdampak
secara langsung pada bagaimana mereka menjalankan bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan wirausaha tentu
pandangan pemikiran budha menjadi nilai nilai yang berarti untuk di terapkan
dalam pengembangan UKM yang mereka
jalankan dari waktu ke waktu.
Kumar (2021) menjelaskan bahwa
pendekatan budhisme dewasa ini telah memberikan
berbagai teori dan juga praktik yang dapat membantu para pengusaha untuk bisa menjalankan tugas tugas
kewirausahannya dengan baik. Prinsip utama untuk
tidak menyakiti dan merugikan orang lain terus di kembangkan sehingga membentuk suatu penerapan yang lebih
seimbang kepada para pengusaha budisme. Penerapan
teori dan praktik yang tepat tentu akan mendukung bagaimana seorang wirausaha
budhisme bisa mengembangkan UKM yang di jalankannya secara optimal.
Hal ini sejalan dengan Du et al (2015) bahwasanya strategi pengembangan UKM menjadi salah satu faktor prediktor
yang sangat penting pada pengelolaan UKM di masa mendatang. Dari studi kasus di china di dapatkan
hasil bahwa pengeluaran untuk hiburan dan pemberian
hadiah mengarah ke tingkat utang total dan jangka pendek yang lebih tinggi,
hal itu tidak memungkinkan perusahaan memperoleh utang jangka
panjang yang lebih besar.
Gautan (2018) menjelaskan bahwa
tradisi memiliki peranan penting yang berpengaruh pada kualitas kepemimpinan dari seorang pemimpin
dalam suatu organisasi. Dalam penerapannya dalam menjalankan UKM tentunya tradisi
budhisme yang di bawa oleh seorang pemimpin akan berpengaruh pada
kualitas management bisnis yang di jalankan. Kualitas
pengembangan optimal akan di dapatkan saat seseorang mampu untuk menginternalisasikan
nilai nilai dan ideology mereka dalam menjalankan UKM yang di kembangkan.
Li & Zhou (2019) menyatakan dalam penelitiannya bahwa sebagian manfaat keagamaan dapat diwujudkan melalui strategi pengambilan risiko kewirausahaan, sebagaimana tercermin dalam investasi penelitian dan pengembangan dan pembiayaan utang. Tentunya seorang pengusaha yang memiliki pegangan budhisme akan meminimalisir adanya resiko bisnis dalam mengembangkan UKM yang di jalankan. Ini menjadikan mereka melakukan strategi bisnis dengan lebih efisien dalam upaya pengembangan UKM secara menyeluruh baik minimalisir resiko ataupun pembiayaan utang usaha yang dimiliki.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat di
simpulkan bahwa pengaruh agama budha pada karakteristik
entrepreneurship sangat tinggi. Pengusaha budhisme lebih menekankan ideology dan keyakinan keagamaan dalam
penerapan berwirausaha dan menjalankan UKM-nya.
Prinsip utama dalam pengembangan UKM yang terus di jadikan sebagai pedoman
adalah bahwa usaha yang di jalankan tidak menyakiti, merugikan, dan mengelebuhi orang
lain atau makhluk yang lainnya.
Berdasarkan tinjauan literatur beberapa
studi dan artikel
penelitian, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip dan
nilai-nilai Buddha dapat memberikan kontribusi
positif pada kewirausahaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam konteks kewirausahaan,
prinsip-prinsip Buddha seperti kebijaksanaan, moralitas, dan kesabaran dapat membantu pengusaha untuk
mengambil keputusan yang bijaksana dan mempertahankan etika yang baik dalam bisnis mereka. Nilai-nilai Buddha seperti dukungan
terhadap kerja sama dan harmoni
dalam hubungan bisnis
juga dapat membantu
menciptakan hubungan yang sehat dengan para pemangku
kepentingan seperti pelanggan, pemasok, dan
karyawan.
Dalam hal UMKM, prinsip-prinsip dan nilai-nilai Buddha seperti kerja keras, kesederhanaan, dan keterbukaan pikiran dapat membantu pengusaha untuk mengatasi tantangan dalam memulai dan menjalankan bisnis mereka. Kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan emosi juga dapat membantu para pengusaha menghadapi tekanan dan stres yang sering terjadi dalam bisnis. Namun, penting untuk diingat bahwa prinsip-prinsip Buddha harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan dan konteks bisnis. Selain itu, tidak semua pengusaha dan UMKM memiliki keyakinan agama Buddha, sehingga penerapan prinsip-prinsip Buddha harus dilakukan secara selektif dan berdasarkan pemahaman yang baik. Secara keseluruhan, prinsip-prinsip dan nilai-nilai Buddha dapat memberikan landasan moral dan etika yang baik bagi para pengusaha dan UMKM. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, para pengusaha dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial, serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Audretsch, D. B., Bönte, W., & Tamvada, J. P.
(2013). Religion, social class, and entrepreneurial choice. Journal of Business Venturing, 28(6),
774–789.
Bernando, F. O. (2020). Pelatihan Dan Pengembangan
Diri Wirausaha Buddhis Sebagai Jalan
Tengah Untuk Dunia Usaha (Studi Kasus Pada Stie Xyz Di Cikarang). Jurnal
Pelita Dharma Vol 5 No 1
Chan, K. Q., Tong, E. M. W., & Tan, Y. L. (2014).
Taking a leap of faith: reminders of God
lead to greater risk taking. Social Psychological and Personality Science, 5, 901–909.
Chin, M. K., Hambrick, D. C. and Treviño, L. K.
(2013). ‘Political ideologies of CEOs: the influence
of executives’ values on corporate
social responsibility’. Administrative Science Quarterly, 58,
197–232.
Chung, C. (2017).
Religious Thoughts, Ethnic value and their impact on business
management. International Journal of Business And Social Science
8 (10) : 1-2
Du, X. (2017). Religious belief, corporate
philanthropy, and political involvement of entrepreneurs
in Chinese family firms. Journal of Business Ethics, 142(2), 385– 406.
Du, J., Guariglia, A., & Newman,
A. (2015). Do social capital
building strategies influence the financing behavior of
Chinese private small and medium-sized enterprises? Entrepreneurship Theory and Practice,
39(3), 601–631.
Fu, R., Tang, Y. and Chen, G. (2020). ‘Chief
sustainability officers and corporate social
(Ir) responsibility’. Strategic Management Journal,
41, 656–80.
Gautan, P. (2018). Leadership And Management Theories
in Indic Traditions. Journal of Defence Studies 13(1): 33-49
Henley, A. (2017). ‘Does religion influence
entrepreneurial behaviour?’. International Small Business Journal, 35, 597–617.
Kumar, Sumit. (2021).
Relevance Of Budhist
Philosopy In Management Theory.
Psychology And Education 58(3):
2104-2111
Li, Young & Zhou Zhao. (2019). Buddhist
Entrepreneurs And New Venture Performance: The Mediating Role Of Entrepreneurial Risk-Taking. Small Business
Economics 52, 713-727
Semadeni, M., Chin, M. K. and Krause, R. (2022).
‘Pumping the brakes: examining the impact
of CEO political ideology divergence on firm responses’. Academy of Management Journal, 65, 516–44
Wijoyo, H & Nyanasuryadani, P. (2020). Etika
Wirausaha Dalam Agama Budha. Jurnal Ilmu Komputer
dan Bisnis (JIKB) Vol.XI, No.2
Xu, Zhui. (2022). Buddhist Entrepreneurs, Managerial
Attention Allocation, and New Ventures’ Access to External
Resources. Journal Of Management Studies
doi:10.1111/joms.12850
Zhao, H. and Lu, J. (2016). ‘Contingent value of political capital in bank loan acquisition: evidence from founder-controlled private enterprises in China’. Journal
of Business Venturing, 31, 153–74
Tidak ada komentar:
Posting Komentar