Systematic Literature Review: Buddhisme, Entrepreneur And SMEs


 

Systematic Literature Review: Buddhisme, Entrepreneur And SMEs

 

Herman & Sopiah


 


Abstract.

Today Buddhism contributes ideas based on theory and practice for Buddhist entrepreneurs. The purpose of this research is how the characteristics of buddhist entrepreneur in running an UKM. The research method used by researchers is SLR. The results of the study show that Buddhist entrepreneurs place more emphasis on ideology and religious beliefs in implementing entrepreneurship and running their UKM. The main principle in the development of UKM which continues to be used as a guideline is that the business that is carried out does not hurt, harm, and deceive other people or other creatures.

 Keywords: Buddhism, Entrepreneur, SME, SLR.

 

 

Abstrak.

Agama budha adalah salah satu agama dari 5 agama yang di akui di Indonesia. Dewasa ini agama budha memberikan sumbangsih pemikiran berdasarkan pada teori dan praktik bagi para pengusaha budhisme. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana karakteristik dari budhsime entrepreneur dalam menjalankan suatu UKM. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SLR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha budhisme lebih menekankan ideology dan keyakinan keagamaan dalam penerapan berwirausaha dan menjalankan UKM-nya. Prinsip utama dalam pengembangan UKM yang terus di jadikan sebagai pedoman adalah bahwa usaha yang di jalankan tidak menyakiti, merugikan, dan mengelebuhi orang lain atau makhluk yang lainnya

 

Kata kunci: Buddhisme, Wirausaha, SME, SLR.

 

  

LATAR BELAKANG

Semakin hari perkembangan dari dunia digital sudah mengalami perubahan yang begitu pesat dan berpengaruh pada bagaimana pola pikir bisnis setiap orang. Saat ini setiap orang memiliki pemikiran yang lebih maju berkaitan dengan kewirausahaan dan peluang usaha yang dapat di jalankan. Kewirausahaan sendiri hadir sebagai sebuah proses yang mana peluang tersedia untuk mewujudkan barang dan jasa di masa depan berhasil untuk di temukan, di ciptakan, dan bahkan di eksploitasi (Venkataraman, dalam Xu. 2022). Kewirausahaan sendiri telah lama hadir sebagai sebuah pendorong yang memiliki peranan penting di dalam efisiensi serta pertumbuhan ekonomi, inovasi dalam pasar, dan juga kesempatan bagi para pekerja untuk mendapatkan lapangan pekerjaan baru, serta hadirnya kemakmuran modern bagi masyarakat.

Pengaruh dari etnis budaya tertentu memiliki peranan yang sangat besar pada bagaimana seseorang dapat menjalankan sebuah kegiatan wirausahanya. Berbagai penelitian muncul dan telah memberikan hasil bahwa kepercayaan budha yang dimiliki akan berpengaruh pada sikap dan tindakan usaha yang di ambil oleh para pengusaha Budha. Budhisme sendiri hadir sebagai sebuah agama yang paling dominan di berbagai wilayah dunia, salah satunya di china misalnya. Agama budha sendiri menjadi salah satu agama yang di akui di Indonesia dan hingga saat ini para penganutnya masih terus mempertahankan keyakinan dan kepercayaan mereka atas nilai nilai dari agama budha itu sendiri.

Beberapa kasus yang terjadi pada pengusaha budhis tionghoa sendiri telah banyak di temukan, termasuk salah satunya adalah kecenderungan mendorong para karyawan untuk bisa lebih mengontrol kegiatan internall, dan ini memungkinkan para pengusaha untuk bisa lebih fokus pada kegiatan eksternal dari usaha yang di jalankan. Dalam beberapa kasus di china tentunya pengusaha swasta dengan latar belakang agama budha secara khusus tunduk pada adanya legitimasi

sosiopolitik yang mereka miliki (Xu, 2022).

Dalam menjalankan suatu UKM tentu pengusaha perlu untuk memiliki legitimasi serta kewenangan untuk bisa mencapai visi dan misi bisnis yang di jalankan. Zhao dan Lu (2016) menjelaskan bahwa keyakinan budhisme pada pengusaha dapat memberikan pengaruh secara tidak langsung pada hadirnya peningkatan akses yang mereka miliki pada sumber daya eksternal dalam bisnis yang di jalankna. Bahkan pengusaha dengan latar belakang budhisme memiliki perhatian yang lebih tinggi ataupun lebih lemah berdasarkan pada legitimasi sosial politik yang di percaya.

Beberapa penelitian seperti Alsos dan Ljunggren (2017) menegaskan bahwa pengusaha Buddhis cenderung mengalokasikan lebih banyak perhatian pada kegiatan eksternal daripada pengusaha non-Buddhis dan bahwa alokasi perhatian mereka pada kegiatan eksternal membantu mereka mendapatkan lebih banyak pinjaman bank pada umumnya. Selain itu pengaruh jenis kelamin juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kualitas alokasi perhatian dalam pengembangan UKM yang dilakukan oleh wirausaha budhisme. Agama memiliki pengaruh yang kuat pada alokasi perhatian individu, misalnya, misi keuangan dan sosial (Zhao dan Lounsbury, 2016), wajar untuk bertanya bagaimana keyakinan agama pengusaha akan memengaruhi perolehan sumber daya penting mereka dari pemangku kepentingan eksternal. beberapa doktrin yang terkandung dalam Buddhisme dapat secara kritis memengaruhi alokasi perhatian pengusaha antara aktivitas internal dan eksternal, akibatnya mengarah pada hasil perolehan sumber daya yang berbeda. Legitimasi adalah penilaian sosial penerimaan, kesesuaian, dan keinginan (Suchman, dalam Xu, 2022). Legitimasi sangat relevan dalam konteks kewirausahaan (Audretsch et al., 2013) karena usaha baru perlu mengatasi kewajiban kebaruan dan kecil, dan biasanya tunduk pada pengawasan yang lebih ketat terhadap legitimasi sosiopolitik mereka untuk sumber daya eksternal yang penting.

Dari uraian latar belakang diatas maka dapat di tarik rumusan masalah, yaitu:

1.             Bagaimana penerapan kewirausahaan pada para pengusaha budhisme dalam lingkup UKM?

2.             Bagaimana kualitas perhatian pengusaha Budhisme dalam legitimasi sosiopolitik dalam upaya pengembangan UKM yang di jalankan?

 

METODE PENELITIAN

Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode SLR (Systematic Literature Review). Menurut Triandini, dkk (2019) SLR hadir sebagai metode yang digunakan dalam penelitian dengan tujuan mengumpulkan dan juga mengevaluasi penelitian yang berkaitan dengan topik tertentu. Penerapan metode SLR dalam suatu penelitian adalah untuk mengidentifikasi, mempelajari, mengevaluasi, dan juga menginterpretasikan semua penelitian yang telah berhasil diperoleh sesuai dengan bidang studi yang sedang dipelajari. Kitchenham et al (2009) juga menyatakan bahwa SLR ada sebagai proses mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasikan semua bukti penelitian yang ada dengan tujuan untuk dapat memberikan jawaban atas munculnya pertanyaan penelitian yang lebih spesifik.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Kriteria Inklusi Ekslusi

                                            Buddhisme Entrepreneur And SMEs

Tahap Identifikasi:

1.      Artikel diperoleh dari artikel dimensional (n=60) dan Google Scholar (n=20)

2.      Jumlah keseluruhan artikel adalah n = 80 Tahap penyaringan

1.      Artikel dikecualikan sebanyak 50 artikel karena tidak sesuai kriteria tahun (maksimal 10 tahun)

2.    Artikel dipilih dari tahun penyaringan (n=30)

3.      Artikel yang dikeluarkan karena tidak sesuai dengan tema penelitian sebanyak 10 artikel

4.      Artikel tersaring tahun 2013 – 2023 dengan tema etika bisnis (n = 20 artikel) Kelayakan

5.      Artikel dikecualikan karena tidak sesuai (diperlukan oleh jurnal penelitian) n = 5 artikel

6.      Artikel difilter berdasarkan kelayakan jurnal penelitian n = 15 Termasuk

7.      Artikel yang dijadikan referensi sebanyak 15 artikel


B.     Matriks Artikel Review

Tabel 1

Matriks Penelitian Terdahulu

 

No

.

Penulis

Judul

Tujuan Penelitian

Metode Peneliti

an

Hasil Penelitian

Jurnal

01

.

Xu,       Zuhui (2022)

Buddhist Entrepreneu rs, Managerial Attention Allocation, and       New Ventures’ Access       to External Resources

Menyoroti bagaimana usaha    baru dapat memperoleh akses     yang lebih baik ke sumber daya eksternal dengan menganalisi s survei dari sampel besar pengusaha swasta Cina

Studi kasus

Dibandingkan dengan rekan non-Buddha mereka, pengusaha Buddha Tionghoa cenderung memberikan perhatian lebih        besar pada aktivitas eksternal dan memiliki peluang lebih tinggi      untuk mendapatkan legitimasi sosiopolitik dan           oleh

karena        itu memiliki peluang lebih baik        untuk mengakses sumber daya eksternal seperti pinjaman

bank.

Journal                  Of

Management Studies doi:10.1111/joms.1 2850


02

.

Chin et al, (2013)

Political ideologies of CEOs:      the influence of executives’ values       on corporate social responsibilit y

Mengetahui pengaruh ideology pribadi dan sistem nnilai pada      cara pengusaha menjalankan bisnisnya

Studi kasus

Ideology pribadi       dan

sistem       nilai eksekutif akan memberikan pengaruh yang       besar pada bagaimana cara    seorang pengusaha menjalankan kegiatan

wirausahanya

Administrative Science Quarterly, 58, 197–232

03

.

Semadeni et al (2022)

Pumping the brakes: examining the           impact

of          CEO political ideology divergence on               firm responses

Memeriksa dampak divergensi ideologi politik CEO pada tanggapan perusahaan

Studi kasus

Keyakinan religious dari seseorang menjadi salah satu      bentuk penting     dari keyakinan dan nilai          nilai yang harus di pegang     oleh indivudu.

Keyakinan dan nilai nilai yang dimiliki tentu menjadi pegangan dasar        bagi

setiap     orang untuk mengambil suatu keputusan

berdasarkan

Academy               of Management Journal, 65, 516–44


 

 

 

 

 

pada apa yang

telah di yakini

 

04

.

Henley,       A (2017)

Does religion influence entrepreneur ial behaviour

Mengetahui pengaruh agama terhadap kebiasaan bisnis     para pengusaha

Studi kasus

Agama berpengaruh pada kualitas pengembanga n usaha yang di           jalankan para pengusaha.

Nilai          nilai

yang             di

peroleh      dari agama menjadi faktor pendorong kualitas pengelolaan sumber daya baik           dari internal ataupun eksternal akan sangat berpengaruh pada bagaimana kualitas usaha yang             di

jalankan oleh

seseorang

International Small Business Journal, 35, 597–617.

05

.

Zhao        dan Laounsbury (2016)

Contingent value         of political capital       in

bank      loan

acquisition:

Mengetahui bagaimana pengaruh keyakinan agama

terhadap

Studi kasus

Keyakinan agama      dari pengusaha dapat berpengaruh

pada        hasil

Journal of Business Venturing, 31, 153–

74


 

 

evidence from founder- controlled private enterprises

in China

hasil kewirausaha an yang di jalankan

 

kewirausahaa n      yang     di jalankannya

 

06

.

Wijoyo & Nyanasuryad ani (2020)

Etika Wirausaha dalam Agama Buddha

Mengetahui bagaimana etika wirausaha dalam agama budha

Literatur e review

Mata pencaharian yang       benar

sesuai      etika wirausaha Buddhis adalah    mata pencaharian atua       usaha

yang        tidak menyakiti makhluk lain maupun merugikan

makhluk lain.

Jurnal                 Ilmu

Komputer dan Bisnis             (JIKB) Vol.XI, No.2

07

Kumar, Sumit (2021)

Relevance Of Budhist Philosopy In Managemen t Theory

Mengetahui bagaimana relevansi Filsafat Buddha Dalam Teori Manajemen

Studi kasus

Budhisme terus menghadirkan beragam teori serta     praktis yang sistematis agar        dapat menjadi pandangan dalam sistem manajemen dan        bisnis

kedepannya

Psychology        And Education      58(3):

2104-2111

08

Chung, C.

(2017)

Religious

Thoughts,

Mengetahui

bagaimana

Literatur

e review

Pemikiran

keagamaan

International

Journal of Business


 

 

Ethnic value and        their

impact      on business management

pengaruh pemikiran keagamaan, etnis        dan juga dampaknya terhadap manajemen bisnis

 

berdampak secara langsung pada bagaimana ideology para pengusaha yang mendorong mereka menjalankan bisnis     sesuai dengan ideoliogi yang

dimiliki.

And Social Science 8 (10) : 1-2

09

Bernando, F. O. (2020)

Pelatihan Dan Pengemban gan         Diri Wirausaha Buddhis Sebagai Jalan Tengah Untuk Dunia Usaha (Studi Kasus Pada Stie Xyz Di Cikarang)

Mengetahui bagaimana pengaruh dari pelatihan dan pengembang an            diri

wirausaha budhis pada kesiapan berwirausah a

Deskript if kualitati f

Kurikulum pendidikan kewirausahaa n berpengaruh terhadap minat         dan motivasi berwirausaha, praktikum kewirausahaa n membentuk kesiapan dan karakter kewirausahaa

n.

Jurnal               Pelita Dharma Vol 5 No 1

10

Gautan,       P (2018)

Leadership And Managemen t Theories in Indic Traditions

Mengetahui bagaimana teori kepemimpin an        dalam Tradisi Indic

Literatur e review

Kepemimpina n di pengaruhi oleh bagaimana nilai nilai dan keyakinan yang di bawa oleh seorang

pemimpin

Journal of Defence Studies 13(1): 33-

49


 

 

 

 

 

dalam     suatu perusahaan.

Dalam hal ini pengaruh tradisi      indic

sangat      kuat dalam mendorong kualitas kepemimpina n dalam suatu

organisasi

 

11

Li, Young & Zhou Zhao (2019)

Buddhist Entrepreneu rs And New Venture Performance

:               The

Mediating Role          Of Entrepreneu rial        Risk- Taking

Mengkaji bagaimana Buddhisme sebagai agama Timur memengaru hi       kinerja usaha baru

Studi Kasus

Sebagian dari manfaat keagamaan ini akan diwujudkan melalui strategi pengambilan risiko kewirausahaa n, sebagaimana tercermin dalam investasi penelitian dan pengembanga n                 dan

pembiayaan

utang

Small          Business Economics 52, 713-

727

12

Du, X (2017)

Religious belief, corporate philanthropy

,               and

political

Mengkaji apakah keyakinan agama mempengar

uhi

Studi kasus

Pemeluk agama memperoleh keterampilan kewarganegar

aan     melalui

Journal of Business Ethics, 142(2), 385–

406.


 

 

involvement of entrepreneur s in Chinese family firms

keterlibatan politik pengusaha dan mengeksplor asi lebih lanjut peran moderasi dari filantropi

perusahaan

 

keanggotaan asosiasi    atau pengalaman mereka dalam melibatkan kegiatan keagamaan

 

13

Audretsch, et al (2013)

Religion, social class, and entrepreneur ial choice

Mengkaji pengaruh agama    dan kelas sosial terhadap pilihan pekerjaan individu.

Studi kasus

Beberapa agama relatif kondusif untuk wirausaha, beberapa lainnya memiliki dampak negatif     pada pilihan wirausaha.

Selain         itu, individu yang termasuk dalam     kelas

sosial       yang lebih     rendah dalam hierarki sosial       lebih kecil kemungkinan nya         untuk menjadi

wiraswasta

Journal of Business Venturing,       28(6),

774–789

14

Du,      et     al

(2015)

Do Social

Capital

Mengetahui

Apakah

Studi

Kasus

Meskipun

pengeluaran

Entrepreneurship

Theory                 and


 

 

Building Strategies Influence the Financing Behavior of Chinese Private Small and Medium– Sized Enterprises?

Strategi Pembanguna n         Modal Sosial Mempengar uhi Perilaku Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah Swasta China?

 

untuk hiburan dan pemberian hadiah mengarah ke tingkat utang total           dan jangka pendek yang        lebih tinggi, hal itu tidak memungkinka n perusahaan memperoleh utang jangka panjang yang

lebih besar.

Practice,          39(3),

601–631.

15

Chan, et al (2014)

Taking a leap of faith: reminders of God lead to greater risk taking

Mengetahui bagaimana pengaruh model psikologis agama membentuk suatu kontrol psikologis dalam pengembang an usaha

Studi kasus

Agama secara langsung memberikan kontrol terhadap psikologis para pengusaha dalam melakukan berbagai tindakan yang akan             di

terapkan dalam    usaha yang             di

jalankan

Social Psychological     and Personality Science, 5, 901–909.

 

C.     Pengaruh Kepercayaan Agama Budha Pada Pelaksanaan Wirausaha Pada Pengusaha di Tingkat UKM

Pengaruh agama dan keyakinan seseorang tentu akan berdampak besar pada segala aktivitas keseharian yang di jalankannya. Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana seseorang menjalankan kegiatan wirausaha dengan adanya nilai nilai dan ideology yang di bawa oleh agamanya. Audretsch (2013) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa beberapa agama relatif kondusif untuk wirausaha, beberapa lainnya memiliki dampak negatif pada pilihan wirausaha. Sedangkan pada beberapa agama lainnya dapat memberikan dampak yang positif pada bagaimana seseorang menjalankan kegiatan wirausaha yang di jalankannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Du (2017) yang mana keterampilan keagamaan dapat berpengaruh pada pengambilan tindakan yang dilakukan seseorang baik dalam politik ataupun berwirausaha.

Agama secara langsung memberikan kontrol terhadap psikologis para pengusaha dalam melakukan berbagai tindakan yang akan di terapkan dalam usaha yang di jalankan (Chan, et al. 2014). Pada pengusaha budhisme sendiri perhatian pada sumber daya eksternal jauh lebih di tekankan untuk bisa membantu kualitas pengembangan wirausaha yang di jalankan (Xu, 2022). Dalam menjalankan usahanya tentu pengusaha budhisme memiliki prinsip dasar yaitu bahwa karakteristik serta pengalaman pribadi yang eksekutif akan membentuk suatu keputusan dan hasil yang menentukan bagaimana suautu UKM berjalan. (Chin et al, 2013) menjelaskan bahwa ideology pribadi dan sistem nilai eksekutif akan memberikan pengaruh yang besar padabagaimana cara seorang pengusaha menjalankan kegiatan wirausahanya.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Semadeni et al (2022) menjelaskan bahwa keyakinan religious dari seseorang menjadi salah satu bentuk penting dari keyakinan dan nilai nilai yang harus di pegang oleh indivudu. Keyakinan dan nilai nilai yang dimiliki tentu menjadi pegangan dasar bagi setiap orang untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan pada apa yang telah di yakini. Dalam dunia bisnis tentu pengambilan keputusan ini memiliki peranan penting pada bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas pengembangan usaha kedepannya. Semakin baik pengambilan keputusan seorang pengusaha dalam setiap tindakan usahanya akan berdampak baik pula pada pengembangan UKM yang di jalankan.

Suatu kegiatan wirausaha tentu tidak akan pernah luput dari yang namanya sumber daya dan ini menjadi suatu topik sentral dalam dunia kewiraursahaan (Henley, 2017). Kualitas pengelolaan sumber daya baik dari internal ataupun eksternal akan sangat berpengaruh pada bagaimana kualitas usaha yang di jalankan oleh seseorang. Lebih jauh lagi Zhao dan Laounsbury (2016) menyatakan bahwa keyakinan agama dari pengusaha dapat berpengaruh pada hasil kewirausahaan yang di jalankannya, namun sayangnya perhatian akan hal tersebut masih sangat sedikit dewasa ini. Bagaimana perilaku dari orang orang yang ada di dalam suatu UKM tentu di pengaruhi oleh siapa owner yang menjalankan UKM tersebut. Nilai nilai dan karakteristik yang dimiliki oleh owner dari UKM tentu akan berpengaruh pada bagaimana budaya kerja yang ada di suatu UKM. Secara khusus budaya kerja dalam suatu UKM akan di pengaruhi oleh bagaimana pengusaha dapat mengalokasikan perhatian mereka dalam menjalankan UKM yang telah di bangun.

Fu et al (2020) dalam penelitiannya berhasil mendapatkan gambaran bahwa alokasi perhatian dari seorang pengusaha budhisme sendiri memiliki fokus yang lebih baik di bandingkan dengan pengusaha lainnya. Alokasi perhatian yang tersusun dengan baik akan membentuk suatu pengembangan UKM yang jauh lebih besar kedepannya dan ini penting untuk upaya pengembangan di masa mendatang. Pengaturan manajemen secara strategis tentu menjadi salah satu hal penting dalam upaya alokasi sumber daya yang harus di perhatikan oleh pengusaha. Hal tersebut tentunya memberikan implikasi yang besar terhadap proses dan juga hasil kewirausahaan yang di jalankannya.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu pengaruh agama sangatlah kuat dalam mendorong pengambilan keputusan dan tindakan yang akan dilakukan oleh seorang pengusaha. Dalam agama budha sendiri etika bisnis menjadi hal paling mendasar yang berdasarkan pada kitab suci yang mereka miliki. Berdasarkan pada penelitian dari Wijoyo & Nyanasuryadani (2020) di dapatkan hasil bahwa Mata pencaharian yang benar sesuai etika wirausaha Buddhis adalah mata pencaharian atua usaha yang tidak menyakiti makhluk lain maupun merugikan makhluk lain. Artinya dalam menjalankan suatu usaha tertentu seorang pengusaha dengan keyakinan agama budha perlu mempertimbangkan dampak secara langsung dan tidak langsung kepada orang lain. Prinsip saling menguntungkan tentu menjadi salah satu pilar penting yang harus di terapkan dalam menjalankan kegiatan UKM yang di jalankan.

Chung (2017) menjelaskan bahwa pada dasarnya pemikiran keagamaan sendiri memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap bagaimana pengambilan keputusan management bisnis yang dilakukan oleh seseorang. Ideology dan nilai nilai yang di dapatkan dari pemikiran keagamaan pada pengusaha budha tentunya berdampak secara langsung pada bagaimana mereka menjalankan bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan wirausaha tentu pandangan pemikiran budha menjadi nilai nilai yang berarti untuk di terapkan dalam pengembangan UKM yang mereka jalankan dari waktu ke waktu.

Kumar (2021) menjelaskan bahwa pendekatan budhisme dewasa ini telah memberikan berbagai teori dan juga praktik yang dapat membantu para pengusaha untuk bisa menjalankan tugas tugas kewirausahannya dengan baik. Prinsip utama untuk tidak menyakiti dan merugikan orang lain terus di kembangkan sehingga membentuk suatu penerapan yang lebih seimbang kepada para pengusaha budisme. Penerapan teori dan praktik yang tepat tentu akan mendukung bagaimana seorang wirausaha budhisme bisa mengembangkan UKM yang di jalankannya secara optimal. Hal ini sejalan dengan Du et al (2015) bahwasanya strategi pengembangan UKM menjadi salah satu faktor prediktor yang sangat penting pada pengelolaan UKM di masa mendatang. Dari studi kasus di china di dapatkan hasil bahwa pengeluaran untuk hiburan dan pemberian hadiah mengarah ke tingkat utang total dan jangka pendek yang lebih tinggi, hal itu tidak memungkinkan perusahaan memperoleh utang jangka panjang yang lebih besar.

Gautan (2018) menjelaskan bahwa tradisi memiliki peranan penting yang berpengaruh pada kualitas kepemimpinan dari seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Dalam penerapannya dalam menjalankan UKM tentunya tradisi budhisme yang di bawa oleh seorang pemimpin akan berpengaruh pada kualitas management bisnis yang di jalankan. Kualitas pengembangan optimal akan di dapatkan saat seseorang mampu untuk menginternalisasikan nilai nilai dan ideology mereka dalam menjalankan UKM yang di kembangkan.

Li & Zhou (2019) menyatakan dalam penelitiannya bahwa sebagian manfaat keagamaan dapat diwujudkan melalui strategi pengambilan risiko kewirausahaan, sebagaimana tercermin dalam investasi penelitian dan pengembangan dan pembiayaan utang. Tentunya seorang pengusaha yang memiliki pegangan budhisme akan meminimalisir adanya resiko bisnis dalam mengembangkan UKM yang di jalankan. Ini menjadikan mereka melakukan strategi bisnis dengan lebih efisien dalam upaya pengembangan UKM secara menyeluruh baik minimalisir resiko ataupun pembiayaan utang usaha yang dimiliki.

 

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa pengaruh agama budha pada karakteristik entrepreneurship sangat tinggi. Pengusaha budhisme lebih menekankan ideology dan keyakinan keagamaan dalam penerapan berwirausaha dan menjalankan UKM-nya. Prinsip utama dalam pengembangan UKM yang terus di jadikan sebagai pedoman adalah bahwa usaha yang di jalankan tidak menyakiti, merugikan, dan mengelebuhi orang lain atau makhluk yang lainnya.

Berdasarkan tinjauan literatur beberapa studi dan artikel penelitian, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip dan nilai-nilai Buddha dapat memberikan kontribusi positif pada kewirausahaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam konteks kewirausahaan, prinsip-prinsip Buddha seperti kebijaksanaan, moralitas, dan kesabaran dapat membantu pengusaha untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan mempertahankan etika yang baik dalam bisnis mereka. Nilai-nilai Buddha seperti dukungan terhadap kerja sama dan harmoni dalam hubungan bisnis juga dapat membantu menciptakan hubungan yang sehat dengan para pemangku kepentingan seperti pelanggan, pemasok, dan karyawan.

Dalam hal UMKM, prinsip-prinsip dan nilai-nilai Buddha seperti kerja keras, kesederhanaan, dan keterbukaan pikiran dapat membantu pengusaha untuk mengatasi tantangan dalam memulai dan menjalankan bisnis mereka. Kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan emosi juga dapat membantu para pengusaha menghadapi tekanan dan stres yang sering terjadi dalam bisnis. Namun, penting untuk diingat bahwa prinsip-prinsip Buddha harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan dan konteks bisnis. Selain itu, tidak semua pengusaha dan UMKM memiliki keyakinan agama Buddha, sehingga penerapan prinsip-prinsip Buddha harus dilakukan secara selektif dan berdasarkan pemahaman yang baik. Secara keseluruhan, prinsip-prinsip dan nilai-nilai Buddha dapat memberikan landasan moral dan etika yang baik bagi para pengusaha dan UMKM. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, para pengusaha dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial, serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

 

DAFTAR PUSTAKA

Audretsch, D. B., Bönte, W., & Tamvada, J. P. (2013). Religion, social class, and entrepreneurial choice. Journal of Business Venturing, 28(6), 774–789.

 

Bernando, F. O. (2020). Pelatihan Dan Pengembangan Diri Wirausaha Buddhis Sebagai Jalan Tengah Untuk Dunia Usaha (Studi Kasus Pada Stie Xyz Di Cikarang). Jurnal Pelita Dharma Vol 5 No 1

 

Chan, K. Q., Tong, E. M. W., & Tan, Y. L. (2014). Taking a leap of faith: reminders of God lead to greater risk taking. Social Psychological and Personality Science, 5, 901–909.

 

Chin, M. K., Hambrick, D. C. and Treviño, L. K. (2013). ‘Political ideologies of CEOs: the influence of executives’ values on corporate social responsibility’. Administrative Science Quarterly, 58, 197–232.

 

Chung, C. (2017). Religious Thoughts, Ethnic value and their impact on business management. International Journal of Business And Social Science 8 (10) : 1-2

 

Du, X. (2017). Religious belief, corporate philanthropy, and political involvement of entrepreneurs in Chinese family firms. Journal of Business Ethics, 142(2), 385– 406.

 

Du, J., Guariglia, A., & Newman, A. (2015). Do social capital building strategies influence the financing behavior of Chinese private small and medium-sized enterprises? Entrepreneurship Theory and Practice, 39(3), 601–631.

 

Fu, R., Tang, Y. and Chen, G. (2020). ‘Chief sustainability officers and corporate social (Ir) responsibility’. Strategic Management Journal, 41, 656–80.

 

Gautan, P. (2018). Leadership And Management Theories in Indic Traditions. Journal of Defence Studies 13(1): 33-49

 

Henley, A. (2017). ‘Does religion influence entrepreneurial behaviour?’. International Small Business Journal, 35, 597–617.

 

Kumar, Sumit. (2021). Relevance Of Budhist Philosopy In Management Theory.

Psychology And Education 58(3): 2104-2111

 

Li, Young & Zhou Zhao. (2019). Buddhist Entrepreneurs And New Venture Performance: The Mediating Role Of Entrepreneurial Risk-Taking. Small Business Economics 52, 713-727

 

Semadeni, M., Chin, M. K. and Krause, R. (2022). ‘Pumping the brakes: examining the impact of CEO political ideology divergence on firm responses’. Academy of Management Journal, 65, 516–44

 

Wijoyo, H & Nyanasuryadani, P. (2020). Etika Wirausaha Dalam Agama Budha. Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis (JIKB) Vol.XI, No.2

 

Xu, Zhui. (2022). Buddhist Entrepreneurs, Managerial Attention Allocation, and New Ventures’ Access to External Resources. Journal Of Management Studies doi:10.1111/joms.12850

 

Zhao, H. and Lu, J. (2016). ‘Contingent value of political capital in bank loan acquisition: evidence from founder-controlled private enterprises in China’. Journal of Business Venturing, 31, 153–74



Tidak ada komentar:

Posting Komentar